Ibu hamil perlu cermat memilih makanan yang akan dikonsumsinya. Sebab selama kehamilan, apa pun yang dikonsumsi ibu tidak hanya berpengaruh pada kesehatannya, tapi juga kesehatan janin.
Ibu hamil juga perlu memahami, ada beberapa jenis makanan yang aman dikonsumsi selama kehamilan bahkan dapat memberi manfaat bagi ibu dan bayi di dalam kandungan. Sebaliknya, ada juga yang bisa menjadi bahaya atau berdampak buruk bagi ibu dan janin.
Apa saja? Di antaranya, makanan-makanan yang kumparanMOM rangkum dari Pregnancy Food Checker dan Mom Junction di bawah ini:
Makanan yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil
Makanan Tinggi Gula
Ilustrasi kebanyakan makan gula. Foto: vchal/Shutterstock
Makanan tinggi gula dapat memperburuk ketidaknyamanan selama kehamilan (mual, muntah, sembelit, mulas), menambah berat badan, berkontribusi pada diabetes gestasional, meningkatkan risiko persalinan prematur, preeklamsia, dan meningkatkan risiko sindrom metabolik pada bayi.
Makanan kaleng, termasuk buah-buahan, sayuran, dan soda sebaiknya dihindari saat hamil karena lapisan kaleng makanan mengandung Bisphenol A (BPA), zat beracun yang mempengaruhi aktivitas endokrin janin dan menyebabkan masalah kesuburan, kanker, penyakit hati, dan penyakit jantung pada ibu hamil.
Makanan kaleng umumnya juga mengandung pengawet, pewarna, perasa tambahan dan tinggi garam.
Makanan Mentah
Ilustrasi Ibu Hamil Makan Sashimi. Foto: Shutterstock
Selama kehamilan, sebaiknya hindari mengkonsumsi berbagai jenis makanan mentah atau setengah matang. Baik itu makanan laut, daging mau pun telur mentah.
Perlu diketahui Moms, makanan mentah dapat membuat ibu hamil terinfeksi bakteri, virus, parasit dan racun yang menyebabkan diare, muntah hebat, sakit kepala, sakit perut, dan demam tinggi. Konsumsi makanan mentah juga dapat menyebabkan ibu hamil mengalami keracunan dan berisiko terjadi keguguran atau kematian janin selama persalinan.
Kecambah mentah
Ilustrasi Kecambah Foto: Shutterstock
Tak hanya sumber protein, kecambah mentah sebaiknya juga dihindari oleh ibu hamil. Sebab, kecambah membutuhkan kondisi yang lembap dan hangat untuk tumbuh. Hal ini mendorong pertumbuhan bakteri seperti salmonella, listeria, dan E. Coli pada kecambah. Masak lah kecambah hingga benar-benar matang untuk mematikannya.
Ikan yang Mengandung Tinggi Merkuri
com-Ikan dengan kandungan merkuri tinggi Foto: Shutterstock
Ada beberapa jenis ikan yang mengandung merkuri tinggi, seperti ikan cucut, kerapu, kakap, tuna big eye, tuna sirip kuning, bluefish, tilefish, king mackerel hingga Spanish mackerel. Jenis-jenis ikan ini sebaiknya dihindari saat hamil karena dapat menjadi racun bagi sistem saraf ibu dan janin.
Makanan Berlemak
Ibu hamil makan burger. Foto: Artem Oleshko/Shutterstock
Hindari lemak trans atau lemak terhidrogenasi termasuk makanan cepat saji, makanan yang digoreng, makanan olahan seperti kerupuk, kue, pizza beku, margarin, dan frostin untuk menghindari risiko penyakit jantung, obesitas dan persalinan prematur.
Susu yang Tidak Dipasteurisasi
Ilustrasi intoleransi laktosa setelah minum susu. Foto: Shutterstock
Susu yang tidak dipasteurisasi sangat tidak aman dikonsumsi selama kehamilan. Sebab, susu ini mengandung bakteri berbahaya seperti almonella, listeria, E.coli, dan cryptosporidium yang dapat berbahaya bagi ibu dan janin.
Kafein
Ilustrasi ibu hamil minum kopi. Foto: Shutterstock
Ibu hamil boleh mengonsumsi kafein jumlah terbatas. Konsumsi kafein dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan kemungkinan keguguran dan berat lahir bayi rendah. Kafein ditemukan dalam teh, coklat, dan banyak minuman berenergi.
Buah dan sayur yang tidak dicuci
Ilustrasi mencuci sayur. Foto: Shutter Stock
Buah dan sayuran yang tidak dicuci membawa parasit toksoplasma yang membahayakan bayi yang sedang berkembang.