Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir usai melantik dua pejabat pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kementerian BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (28/5/2025). (ANTARA/HO-BUMN)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melantik dua pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kementerian BUMN sebagai langkah penting dalam memperkuat konsolidasi internal dan memastikan keberlanjutan transformasi BUMN.
Pelantikan ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 95/TPA Tahun 2025 tertanggal 23 Mei 2025.
Kedua pejabat tersebut adalah yakni Dwi Ary Purnomo sebagai Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko, dan Wahyu Kuncoro sebagai Deputi Bidang Penciptaan Nilai BUMN.
"Kehadiran Pak Wahyu dan Pak Dwi akan memperkuat fungsi Kementerian BUMN. Transformasi BUMN selama lima tahun terakhir telah menunjukkan hasil yang positif. Kini, dengan hadirnya Danantara, kita memasuki era baru, era stabilitas dan pertumbuhan," ujar Erick seperti dilansir Antara, Kamis (29/5).
Erick menjelaskan dalam era seperti sekarang ini, peran Danantara akan semakin bersifat kooperatif, sementara Kementerian BUMN akan fokus sebagai regulator, pengawas, dan pendukung sistem.
"Peran dari Danantara akan jauh lebih korporasi lagi dibandingkan dengan dulu di bawah (Kementerian) BUMN. Peran kita BUMN tentu sekarang regulator, di mana kita berfungsi sebagai pengawasan dan supporting system. Dan saya berharap dengan tentu ada pengangkatan, nah ini mumpung masih kita melangkah awal, kita coba konsolidasi. Kita perbaikin sesuai dengan transisi yang memang ada sesuai itu tupoksi kita," lanjutnya.
Ia menekankan tidak akan ada tumpang tindih kewenangan karena peran masing-masing sudah diatur secara jelas dalam Undang Undang BUMN No. 1 Tahun 2025.
Seluruh pihak di BUMN juga diminta harus bersinergi untuk mendukung visi Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, ia menegaskan pentingnya transisi internal yang sedang berlangsung. Lebih lanjut, semua diberikan tugas dan tanggung jawab oleh Menteri BUMN yang terdefinisi dengan baik.
Penyesuaian struktur dan fungsi di tingkat deputi, staf ahli, dan staf khusus akan segera dilakukan untuk menyelaraskan arah organisasi yang baru. "Transisi ini harus kita tuntaskan dalam beberapa bulan ke depan sebagai bagian dari langkah awal dalam perjalanan baru BUMN," imbuhnya.
Profil Pejabat
Wahyu Kuncoro hingga saat ini masih tercatat sebagai Direktur Utama Perum Perhutani sejak 2020. Berdasarkan laman Perhutani, Wahyu merupakan lulusan Sarjana Universitas Sebelas Maret dan melanjutkan pendidikan dan meraih gelar Magister Managemen, Universitas Gadjah Mada.
Ia menjabat sebagai Dirut Perhutani melalui Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS Perum Perhutani Nomor: SK-55/MBU/02/2020 tanggal 26 Februari 2020.
Sementara itu, Dwi Ary Purnomo sebelumnya merupakan Asisten Deputi Manajemen Risiko dan Kepatuhan Kementerian BUMN pada periode 2021–2025.
Selain itu, Dwi juga merupakan Wakil Komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sejak Maret 2025. Dwi juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina EP pada Mei 2024-Maret 2025, juga sebagai Komisaris PT Kimia Farma pada 2021-2024, dan Direktur Keuangan PT Petrokimia Gresik pada 2017-2021.