Bisakah Ibu dengan Panggul Sempit Melahirkan Pervaginam? Foto: Shutterstock
Setiap ibu hamil berharap dapat melalui proses persalinan dengan lancar dan tanpa hambatan. Namun, pada kenyataannya, ada kondisi medis tertentu yang bisa menghambat jalannya proses tersebut. Salah satunya adalah panggul ibu yang terlalu sempit.
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan sekaligus Expert kumparanMOM, dr. Andrew Yurius Christian, SpOG, panggul sempit secara medis dikenal sebagai Cephalopelvic Disproportion (CPD), yaitu ketika ukuran panggul ibu terlalu kecil untuk dilewati kepala janin. CPD umumnya terjadi pada persalinan anak pertama.
"Ini menyebabkan masalah selama persalinan seperti persalinan yang macet atau meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu atau bayi jika tidak ditangani dengan tepat," kata dr. Andrew kepada kumparanMOM, Selasa (20/5).
Penyebab Ibu Hamil Memiliki Panggul Sempit
Ilustrasi panggul, ibu hamil. Foto: Blue Planet Studio/Shutterstock
Kondisi panggul sempit umumnya disebabkan oleh faktor genetik yang merupakan bawaan sejak lahir. Namun ada beberapa faktor lain yang dapat membedakan kondisi panggul sempit.
Misalnya, ibu dengan tinggi badan di bawah 145 cm cenderung memiliki ukuran panggul yang lebih kecil, sehingga berisiko mengalami kesulitan saat proses persalinan.
Selain itu, gangguan pada struktur tulang, riwayat cedera di area panggul, atau adanya tumor di sekitar panggul juga bisa menjadi penyebabnya.
Tak hanya dari sisi ibu, ukuran janin yang terlalu besar dibandingkan dengan panggul ibu juga dapat memicu terjadinya Cephalopelvic Disproportion (CPD).
Mungkinkah Ibu Hamil dengan Panggul Sempit Melahirkan Pervaginam?
Ilustrasi ibu hamil. Foto: PR Image Factory/Shutterstock
Punya panggul sempit bukan berarti harus melahirkan lewat proses operasi caesar. Persalinan dengan metode pervaginam pun tetap bisa dijalankan kok, Moms.
"Ibu hamil dengan panggul sempit tetap dapat berpeluang untuk melahirkan secara normal (pervaginam)," ujar dr. Andrew.
Namun, dengan catatan tergantung pada kondisi ibu, berat badan ibu, dan ukuran janin dalam kandungan.
Salah satu tanda yang dapat menunjukkan adanya kondisi panggul sempit yaitu seperti kepala bayi sulit atau tidak dapat masuk ke dalam panggul hingga Hari Perkiraan Lahir (HPL), terutama pada kehamilan anak pertama.
Beberapa pemeriksaan juga akan dilakukan dokter, yaitu pemeriksaan panggul untuk memastikan ukuran panggul yang dapat disesuaikan dengan taksiran berat janin saat dilakukan pemeriksaan melalui USG.
