Presiden Rusia Vladimir Putin bersiap menyampaikan paparan saat penandatanganan dan konferensi pers dengan belarusia di Moskow, Rusia, Kamis (13/3/2025). Foto: Maxim Shemetov / POOL / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin telah sepakat dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengusulkan sebuah "memorandum" yang dikerjakan dengan Ukraina yang menguraikan posisi untuk kesepakatan damai di masa depan.
Putin menyampaikan hal tersebut setelah berbicara dengan Trump melalui telepon dalam panggilan yang katanya berlangsung lebih dari dua jam.
Pemimpin Rusia tersebut mengatakan pembicaraan Istanbul minggu lalu antara Moskow dan Kiev menempatkan dunia di "jalan yang benar" untuk mengakhiri konflik -- yang dimulai dengan serangan besar-besaran Rusia pada tahun 2022.
"Rusia akan mengusulkan dan akan siap bekerja sama dengan pihak Ukraina untuk sebuah memorandum tentang kemungkinan perjanjian damai di masa depan yang mendefinisikan berbagai posisi," kata Putin kepada media Rusia setelah komunikasinya dengan Trump pada Senin (19/5) dikutip dari AFP.
Pertemuan Trump dan Putin di KTT APEC. Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Ia mengatakan dokumen tersebut dapat berisi prinsip-prinsip penyelesaian, waktu kemungkinan perjanjian damai dan sebagainya. Termasuk kemungkinan gencatan senjata untuk jangka waktu tertentu jika kesepakatan yang tepat dapat tercapai.
Putin tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang memorandum tersebut. Dalam KBBI, memorandum diartikan sebagai: nota atau surat peringatan tidak resmi; surat pernyataan dalam hubungan diplomasi; atau bentuk komunikasi yang berisi saran, arahan, atau penerangan.
Putin berterima kasih kepada Trump karena memungkinkan perundingan langsung pertama antara Kiev dan Moskow dalam lebih dari tiga tahun terakhir. Perundingan kedua pihak dilakukan di Istanbul, Turki.
"Kontak antara peserta pertemuan dan perundingan di Istanbul -- kontak ini dimulai kembali dan memberi kita dasar untuk berpikir bahwa secara keseluruhan kita berada di jalur yang benar," kata Putin.
