Apr 13th 2025, 16:00, by Eka Nurjanah, kumparanMOM
Tips Membangun Komunikasi yang Baik dengan Anak. Foto: Tirachard Kumtanom/Shutterstock
Komunikasi orang tua yang hangat bisa membantu anak merasa aman dan dicintai. Ini juga menjadi kunci penting dalam membangun hubungan yang kuat dengan si kecil, Moms.
Para pakar mengungkapkan, untuk bisa mengembangkan keterampilan yang baik, anak-anak membutuhkan rasa aman, perlindungan, dan hubungan yang kuat. Artinya, punya komunikasi yang baik dengan anak-anak sangat penting untuk perkembangannya.
Bagaimana caranya membangun komunikasi yang baik dengan anak?
Cara Membangun Komunikasi yang Baik dengan Anak
1. Memberikan perhatian penuh kepada anak saat berkomunikasi.
2. Mendorong anak untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan dan pikirkan.
Ilustrasi ibu dan anak pillow talk sebelum tidur. Foto: polkadot_photo/Shutterstock
3. Mendengarkan dan menanggapi dengan cara yang peka terhadap semua yang dibicarakan anak. Bukan hanya hal-hal baik atau kabar baik, tetapi juga emosi seperti marah, malu, sedih, dan takut.
4. Fokuslah pada bahasa tubuh dan nada serta kata-kata. Sehingga Anda benar-benar dapat memahami apa yang ingin diungkapkan anak dan menunjukkan Anda tertarik dengan apa yang ingin anak bagikan.
6. Mempertimbangkan apa yang dapat dipahami anak dan berapa lama mereka dapat memperhatikan.
Dikutip dari Raising Children, orang tua dapat mengembangkan dan mendorong komunikasi yang baik sejak dini dengan rajik mengajak si kecil ngobrol sejak lahir.
Ucapkan sesuatu lalu berhenti sejenak, seolah-olah sedang menunggu mereka berbicara. Kemudian, saat mereka bertambah besar dan mulai berbicara, Anda dapat membalas ucapan anak dan melihat apakah Anda mendapat respons.
Cara untuk Membantu Anak Mengembangkan Keterampilan Komunikasinya
Ilustrasi ayah dan anak. Foto: TimeImage Production/Shutterstock
-Sisihkan waktu untuk berbicara dan mendengarkan satu sama lain. Makan bersama keluarga dapat menjadi waktu yang tepat untuk melakukan hal ini.
-Matikan gadget dan televisi saat Anda dan anak berkomunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua benar-benar fokus pada interaksi atau percakapan yang sedang berlangsung.
-Bicarakan tentang bagaimana Anda menjalani hari. Jika Anda dan anak terbiasa banyak berkomunikasi, akan lebih mudah untuk berbicara saat masalah besar muncul.
-Bersikaplah terbuka untuk membicarakan berbagai macam perasaan, termasuk marah, gembira, frustrasi, takut, dan cemas. Ini membantu anak Anda mengembangkan 'kosa kata perasaan'.
-Dengarkan apa yang disampaikan bahasa tubuh anak dan cobalah untuk menanggapi pesan non-verbal juga. Misalnya, 'Kamu sangat pendiam sore ini. Apakah ada yang terjadi di sekolah?'.
Ilustrasi keluarga berkomunikasi. Foto: Virojt Changyencham/Shutterstock
-Libatkan anak Anda dalam percakapan. Ini bisa sesederhana bertanya, 'Apa pendapatmu tentang hal itu, Nak?'.
Orang tua mungkin saja tidak dapat memprediksi kapan si kecil akan mulai membicarakan sesuatu yang penting bagi mereka. Mungkin saat pulang sekolah, di mobil, saat makan malam, atau saat mereka bersiap tidur.
Untuk itu, orang tua juga perlu mengembangkan keterampilan mendengarkan. Mendengarkan secara aktif adalah kunci komunikasi yang baik. Sebab, mendengarkan secara aktif menunjukkan kepada anak bahwa Anda peduli dan tertarik dengan apa yang mereka bahas.
Hal ini juga dapat membantu orang tua mempelajari dan memahami lebih banyak tentang apa yang terjadi dalam kehidupan anak, Moms.