Mar 13th 2025, 16:51, by Abdul Latif, kumparanBISNIS
Guru membagikan paket takjil kepada siswa dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 25 Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (6/3/2025). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Kementerian Keuangan optimistis Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 masih menyanggupi membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Meskipun berdasarkan catatan Menteri Keuangan Sri Mulyani, penerimaan pajak pada bulan Februari 2025 anjlok 30,19 persen, lalu APBN tekor Rp 31,2 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Mampu [membiayai MBG], kita pengelolaan APBN-nya dan ini sedang berjalan pelaksanaan APBN-nya, makanya tadi kalau kita ikuti efisiensi itu menjadi langkah yang sangat strategis," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu kepada awak media di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (13/3).
Dia mengatakan bahwa efisiensi anggaran menjadi langkah strategis untuk menjaga efektivitas belanja dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Warga membayar pajak kendaraan bermotor di gerai pelayanan Samsat keliling di Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (20/6/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
"Saya tekankan ini bukan pemotongan anggaran, ini adalah realokasi untuk belanja yang lebih langsung dirasakan oleh masyarakat," kata dia.
Febrio mencatat penerimaan anggaran dari kebijakan efisiensi yang mencakup efisiensi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dan efisiensi Transfer Ke Daerah (TKD) mencapai Rp 306,7 triliun.
Mengenai pelaksanaan program prioritas seperti MBG, Fabrio optimistis APBN 2025 tetap mampu mengakomodasi kebutuhan MBG.
Pemerintah bahkan telah menaikkan alokasi MBG menjadi Rp 171 triliun, meski detail realokasi program lainnya masih disiapkan.
"Tunggu aja waktunya, ini sedang disiapkan," jelas Febrio, saat ditanya soal kejelasan porsi realokasi anggaran lainnya.