Jan 22nd 2025, 14:10, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS
Jepang memiliki hidangan khas tahun baru, namanya Osechi Ryori. Sajian tradisional ini diyakini masyarakat Negeri Sakura sebagai lambang keberuntungan, kesehatan, dan kemakmuran.
Setiap komponen makanan dalam Osechi Ryori pun mempunyai makna simbolis. Misalnya, Kuromame (kacang hitam) melambangkan kesehatan dan kerja keras, sementara Kazunoko (telur ikan) menggambarkan keberlanjutan keturunan.
Menurut Duta Besar Jepang untuk ASEAN, Kiya Masahiko, makanan tersebut bukan sekadar kuliner, tapi juga bagian dari tradisi yang diwariskan turun-temurun.
"Osechi Ryori adalah masakan yang disiapkan khusus untuk tahun baru. Ini waktu bagi keluarga untuk berkumpul. Biasanya, ibu atau istri memasak setiap hari, tapi pada tahun baru mereka bisa beristirahat karena makanan ini dibuat sebelum pergantian tahun dan bisa bertahan selama beberapa hari," ujar Dubes Kiya, di Restoran Okuzono, Jakarta Selatan, Selasa (21/1).
Acara ini merupakan bagian dari upaya Jepang untuk memperkenalkan budaya mereka ke ASEAN melalui makanan.
Dubes Kiya menilai bahwa kuliner sama seperti olahraga, karena dapat menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antarnegara.
"Politik, bisnis, dan keamanan itu penting, tapi interaksi langsung antar masyarakat juga krusial. Makanan adalah cara yang baik untuk memahami satu sama lain. Saya sendiri suka Soto Ayam dan Mi Goreng. Saya harap masyarakat ASEAN juga bisa menikmati makanan Jepang dari berbagai daerah," kata Kiya.
Sejarah dan Makna Osechi Ryori
Dalam kesempatan itu, hadir pula Chef Shimada Naoyuki dari Okuzono Restaurant yang turut menjelaskan sejarah dan makna Osechi Ryori.
Awalnya, sajian yang berasal dari periode Heian (794-1185) ini merupakan persembahan untuk para dewa sebagai ungkapan syukur, sekaligus doa untuk keberuntungan di tahun yang baru.
"Di zaman modern, orang-orang menghindari memasak pada tahun baru agar bisa beristirahat dan memulihkan tenaga. Karena itu, Osechi Ryori disiapkan sebelum pergantian tahun dan bisa bertahan selama beberapa hari," jelas Chef Shimada.
Ia menjelaskan, hidangan ini biasa disajikan dalam kotak bertingkat yang disebut Jubako. Setiap lapisan memiliki makna simbolis:
Lapisan pertama berisi hidangan pembuka.
Lapisan kedua berisi makanan panggang atau berbasis cuka.
Lapisan ketiga berisi hidangan rebusan.
"Tumpukan kotak ini melambangkan kebahagiaan dan kemakmuran yang berlapis-lapis," tambahnya.
Melody Laksani, Jembatan Budaya Indonesia-Jepang
Duta Besar Jepang-ASEAN untuk Pangan & Pertanian, Melody Laksani, turut hadir.
Dubes Kiya mengatakan, eks anggota JKT48 itu dipilih menjadi duta besar karena latar belakang pendidikannya di bidang pertanian serta kemampuannya menjembatani budaya Indonesia dan Jepang.
"Makanan Jepang itu tasty dan selalu punya cita rasa khas," kata Melody, yang mengaku salmon dan ikan kecil dalam Osechi Ryori sebagai favoritnya.
Menurut Koki Shimada, Salmon Saikyo-yaki dianggap sebagai simbol kesuksesan dan kemajuan karena memiliki kebiasaan untuk kembali ke sungai tempat ia dilahirkan dalam keadaan dewasa dan sehat untuk bertelur.
Sementara Dubes Kiya menyebut Kuromame sebagai makanan favoritnya sejak kecil.
Acara ini menjadi pemanasan untuk puncak pengenalan kuliner Jepang Osechi Ryori di Sekretariat ASEAN pada 14 Februari mendatang. Kegiatan itu akan melibatkan 10 negara ASEAN.
Koki asal Jepang akan melakukan demonstrasi memasak, dan para peserta dapat langsung mencicipi berbagai hidangan khas Jepang.
Bagi yang ingin mencoba Osechi Ryori di Indonesia, Dubes Kiya menyarankan untuk mencarinya di restoran Jepang atau toko seperti Papaya menjelang akhir tahun.
Namun, bagi yang ingin pengalaman lebih otentik, mengunjungi Jepang saat tahun baru adalah pilihan terbaik.