Jan 24th 2025, 15:07, by Andreas Gerry Tuwo, kumparanNEWS
Beberapa hari setelah dilantik menjadi presiden, Donald Trump menangkap dan mendeportasi imigran illegal dari tanah Amerika Serikat (AS).
Keterangan itu disampaikan juru bicara Trump, Karoline Leavitt, pada Kamis (23/1) waktu setempat. Pembatasan imigran adalah janji kampanye yang direalisasikan Trump lewat rangkaian perpres.
"Pemerintahan Trump menangkap 538 penjahat imigran ilegal," kata Leavitt seperti dikutip dari AFP.
Dia menambahkan, ratusan imigran itu dideportasi menggunakan pesawat militer. Tidak diungkap negara asal para imigran ilegal itu.
"Operasi deportasi massal terbesar dalam sejarah sedang berlangsung. Janji dibuat. Janji ditepati," ucap Leavitt.
Terpisah, Wali Kota Newark, Ras Baraka, mengatakan penegak hukum dari bea cukai dan imigrasi menggerebek sebuah tempat usaha.
Di sana sejumlah warga tak berdokumen lengkap ditangkap. Pada penggerebekan itu aparat keamanan tidak menunjukkan surat perintah.
"Salah satu dari mereka yang ditahan selama penggerebekan itu adalah seorang veteran militer AS, tindakan mengerikan ini jelas-jelas melanggar Konstitusi AS," kata Baraka.
Adapun Trump berjanji akan meluncurkan deportasi besar sepanjang sejarah AS. Itu akan berimbas terhadap sekitar 11 juta imigran ilegal yang berada di AS.
Pada hari pertama menjabat, Trump mengumumkan darurat nasional di perbatasan. Trump kemudian mengerahkan lebih banyak pasukan ke wilayah perbatasan.