Sebuah prasasti pendirian dan peresmian Kantor Ledeng peninggalan masa kolonial Belanda yang kini menjadi Kantor Wali Kota Palembang, ditemukan secara tidak sengaja saat melakukan revitalisasi di gedung tersebut, pada Kamis 28 November 2024. Penemuan ini berawal ketika tukang bangunan hendak menempelkan replika prasasti di dinding depan pintu masuk Kantor Wali Kota Palembang di Jalan Merdeka. Saat membobok dinding kanan, pekerja mendapati prasasti asli yang tertutup plester tipis berwarna putih. "Baru pagi kemarin ditemukan ketika tukang sedang menempelkan replika ternyata prasasti asli ada. Mereka langsung melapor ke tim TACB," ujar sejarawan Palembang sekaligus anggota TACB, Kms Ari Panji, Jumat 29 November 2024. Prasasti setinggi sekitar dua meter ini terbuat dari batu granit dengan pahatan tulisan berbahasa Belanda. Tulisan pada prasasti mencatat sejarah pendirian Kantor Ledeng, termasuk desain bangunan yang dirancang oleh Ir. S. Snuijf, seorang arsitek Belanda. Dari tulisan pada prasasti, diketahui bahwa bangunan Kantor Ledeng didirikan pada tahun 1928 dan diresmikan pada tahun 1932. Prasasti ini juga menunjukkan bahwa Wali Kota Palembang pernah dijabat oleh Ir. R.C.A.F.J. Le Cocq d'Armandville, seorang tokoh kolonial Belanda. "Kantor Wali Kota ini menjadi saksi sejarah pemerintahan Hindia Belanda. Usianya hampir mencapai 100 tahun, tepatnya pada 2028 mendatang," kata Ari Panji. Namun, bagian prasasti mengalami sedikit kerusakan akibat pengeboran saat proses pembobokan. Tim TACB berencana untuk segera memperbaikinya dan memberikan perlindungan khusus, seperti pelapis anti-jamur, agar tulisan tetap terlihat jelas dan prasasti terjaga keasliannya. Rencana awal untuk menempelkan replika prasasti di depan pintu Kantor Wali Kota dibatalkan setelah penemuan ini. Sebagai gantinya, replika yang telah dibuat akan disimpan di dalam Kantor Menara Air untuk dijadikan bahan edukasi bagi masyarakat. "Kami sangat bersyukur menemukan prasasti asli ini. Penemuan ini menjadi bukti sejarah pembangunan Belanda di Palembang dan menambah kekayaan cagar budaya kota," ungkap Ari. Pekerja yang menemukan prasasti, Wiji, mengungkapkan bahwa prasasti ini kemungkinan besar akan bertahan hingga jutaan tahun, mengingat bahan granitnya yang kuat. "Kami kira awalnya prasasti ini mirip batu candi, ternyata berisi tulisan Belanda. Ini menjadi peninggalan sejarah yang sangat bernilai," tuturnya. Penemuan prasasti ini menambah daftar warisan sejarah yang memperkaya identitas Kota Palembang dan membuka peluang untuk edukasi lebih luas mengenai masa kolonial Belanda di Indonesia.