Nov 10th 2024, 07:11, by Abdul Latif, kumparanBISNIS
Presiden terpilih AS Donald Trump tengah bersiap untuk menarik diri dari perjanjian iklim Paris ketika dia sah kembali memimpin AS pada Januari 2025 mendatang.
Hal ini bahkan telah dipersiapkan oleh tim presiden terpilih, dengan perintah eksklusif yang mewajibkan negara-negara mengurangi emisi gas rumah kaca mereka.
Mengutip The New York Times pada Minggu (10/11), perintah eksekutif tersebut akan segera ditandatangani Trump usai masuk ke Gedung Putih. Nantinya, kebijakan ini akan mengecilkan ukuran monumen nasional untuk memungkinkan lebih banyak pengeboran dan penambangan.
Hal ini diindikasikan sebagai salah satu tanda Trump berencana untuk menghancurkan warisan Joe Biden dengan kebijakan hijau pada masa pemerintahannya yang menghabiskan miliaran dolar untuk proyek energi terbarukan.
Perjanjian Paris juga ditandatangani Biden pada hari pertamanya menjabat sebagai Presiden AS, setelah Trump menarik diri dari perjanjian tersebut selama masa jabatan pertamanya pada tahun 2017.
Perjanjian Iklim Paris, atau Paris Agreement, adalah sebuah perjanjian internasional yang mengikat secara hukum mengenai perubahan iklim. Perjanjian ini diadopsi oleh 196 negara pada Konferensi Para Pihak ke-21 (COP21) di Paris, Prancis, pada 12 Desember 2015 dan mulai berlaku pada 4 November 2016