Sep 30th 2024, 11:22, by Reza Aditya Ramadhan, kumparanTRAVEL
Itulah kata-kata yang diucapkan Nazrul Jumahat, Marketing and Communication Manager Switzerland Tourism, pada Rabu pekan lalu di Swiss. Kalimat itu, kata Naz, sapaan Nazrul, lumrah diucapkan, karena Swiss adalah jantung pariwisata di Eropa Tengah.
Banyaknya lembah-lembah yang dikelilingi pegunungan Alpen, membuat Swiss seperti surga dunia bagi para pelancong.
Hamparan rumput hijau yang luas dengan desau angin saat musim gugur yang cukup sejuk, diiringi derasnya suara air terjun yang mengaliri sungai-sungai kecil.
Sapi-sapi terlihat sedang bersantai di akhir musim gugur. Begitulah suasana dan kondisi di sejumlah pedesaan di Swiss, seperti Mürren, Grindelwald, hingga Fieschertal.
kumparan berkesempatan mengunjungi Swiss selama 8 hari. Diundang langsung oleh Switzerland Tourism untuk mengikuti rangkaian Autumn Media Trip, kumparan merupakan satu-satunya media di Indonesia yang diundang oleh Switzerland Tourism dalam kesempatan ini.
Berbagai tempat wisata kami kunjungi, seperti Aletsch Arena, Jungfraujoch atau salah satu puncak tertinggi di Eropa, Rigi Mountain, Mürren, Grindelwald, dan Interlaken. Dari banyaknya tempat yang didatangi itu, tentunya kami juga menginap di berbagai hotel unik dan terbaik selama berada di Swiss.
Hotel-hotel itu tak cuma sebatas tempat untuk beristirahat, tapi memberikan pengalaman tersendiri, mulai dari pemandangan di balkon, gaya bangunan yang unik, hingga ornamen-ornamen yang menyertainya.
Berikut rekomendasi hotel-hotel yang unik dan menarik yang pernah kumparan inapi selama di Swiss.
1. Vitznauerhof, Swiss
Berlokasi di Vitznau, Lucerne, Vitznauerhof berada persis banget di tepi Danau Lucerne. Memiliki bangunan bergaya klasik, hotel ini dibangun pada tahun 1901.
Hotel ini dirancang oleh arsitek F. Kühn dari Mannheim, dengan gaya Art Nouveau yang populer saat itu.
Terletak di tepi danau dengan taman dan kebun yang indah dan romantis, Vitznauerhof menawarkan semua kemewahan yang diharapkan dari hotel kelas satu bagi para tamu.
Restoran di dalam hotel ini juga memiliki pemandangan langsung menghadap Danau Lucerne. Ada dua tipe kamar di hotel ini, pertama menghadap ke Danau Lucerne dan kedua menghadap ke pegunungan di kaki Gunung Rigi. Jika ingin menginp, Vitznauerhof dibanderol seharga sekitar Rp 5 jutaan per malamnmalamnya.
2. Alpenblick Hotel
Berlokasi di Fieschertal, Alpenblick Hotel penuh dengan ornamen-ornamen tradisional khas Swiss. Saat masuk ke hotel ini, kamu akan langsung disambut oleh patung banteng besar bertanduk panjang.
Uniknya, di Alpenblick Hotel masih menggunakan batang batang kunci. Hotel ini juga full terbuat dari kayu pada bagian lantainya.
Untuk fasilitasnya pu cukup lengkap. Alpenblick Hotel dilengkapi dengan kolam renang, spa, dan restoran.
Tempat ini cocok untuk traveler yang ingin ke Aletsch Arena melihat gletser. Karena lokasinya yang sangat strategis dan juga dekat dengan stasiun Fiesch.
Dari dalam hotel yang menghadap ke balkon, kita bisa melihat tebing-tebing menjulang dan lokasinya berada di kaki pegunungan Alpen.
Untuk bermalam di sini, harganya dibanderol sekitar Rp 4 jutaan dan sudah termasuk sarapan untuk dua orang.
3. Blumental Hotel
Nah, hotel ini terletak di Mürren. Lokasinya di pinggir jalan dan langsung menghadap ke tiga gunung ikonik di Swiss, yaitu Eiger, Monch, dan Jungfrau. Di depan hotel ini juga terdapat supermarket Coop.
Menariknya, di Blumental Hotel kamu akan menemukan fasilitas bathup dan toilet yang terpisah. Hotel ini juga memiliki dua tipe kamar, yaitu dengan balkon dan tanpa balkon.
Kebetulan, kumparan mendapatkan kamar yang tidak ada balkonnya. Namun, kamar yang kami tempati menghadap langsung ke tebing, dengan pemandangan rumah-rumah penduduk setempat.
Untuk menginap di sini, kamu harus menyiapkan bujet sebesar Rp 4 juta per malamnya. Harga ini sudah termasuk sarapan untuk dua orang.
4. Hotel Metropole
Terletak di Interlaken, Hotel Metropole berada tak jauh dari Stasiun Kereta Interlaken OST. Metropole berada tepat di depan alun-alun Interlaken, tempat pada wisatawan yang hobi paralayang mendarat.
Di lobi hotel, ini ada semacam bongkaha batu berlian sebagai hiasan.
Di samping hotel ini juga terdapat toko-toko suvenir. Mulai dari cokelat hingga jam tangan.
Dari dalam kamar melalui balkon, kita bisa melihat Jungfrau sembari juga menyaksikan sejumlah wisatawan yang hendak mendarat dari paralayang.
Untuk menginap di hotel ini, harga per malamnya dibanderol sebesar Rp 3,7 juta.