Sep 18th 2024, 20:02, by Galuh Fitrananda, kumparanWOMAN
Du Anyam, kewirausahaan sosial yang memilki visi untuk memberdayakan perempuan, merayakan 10 tahun kehadirannya. Perayaan satu dekade ini ditandai dengan keberhasilan ekspor produk kerajinan anyaman lontar dari Kabupaten Flores Timur ke pasar global yang seremoni pelepasannya digelar pada Jumat, 13 September 2024 di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) pun mengapresiasi perjalanan 10 tahun Du Anyam yang telah berhasil memperkenalkan hasil karya para wirausaha perempuan, khususnya para mama di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) ke kancah global.
"Du Anyam telah berhasil menjadi agregator dalam menghubungkan dan mendukung produksi anyaman perempuan perajin NTT yang ada di desa ke pasar yang lebih luas," ujar Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki pada Jumat (18/9), melalui kerangan rilis yang diterima kumparanWOMAN.
Menurut Teten, peran Du Anyam sangat besar dalam melestarikan budaya dan memberikan dampak ekonomi terhadap perempuan di desa. Bahkan Du Anyam telah menjadi tempat penghubung antara pemerintah dan masyarakat.
Selama 10 tahun berdiri, Du Anyam mampu untuk mengembangkan potensi dari daerah. Dengan ini, mereka menciptakan ruang agar para perajin di daerah bisa memiliki kesempatan yang lebih luas hingga ke kancah global.
Di tengah banyaknya produk impor, Du Anyam memberikan kesempatan bagi tenaga kerja di Flores Timur untuk mengembangkan produk lokal mereka.
"Dengan memanfaatkan keterampilan turun temurun menganyam daun lontar, kami tidak hanya menciptakan produk bernilai, tetapi juga memberikan kemampuan dan kesempatan bagi perempuan," ungkap Hanna Keraf, Founder Du Anyam.
Hanna mengungkapkan sejak didirikan, Du Anyam memiliki visi kuat untuk memberdayakan perempuan, meningkatkan ekonomi, dan melestarikan budaya melalui produksi dan distribusi produk kerajinan berbahan dasar serat alam. Keberhasilan Du Anyam membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat, perempuan di daerah terpencil dapat menjadi agen perubahan dan berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Menurut Hana, bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, terutama di Pulau Rote dan Sabu, pohon lontar memiliki peran penting bagi kehidupan mereka. Manfaat besar lontar dalam berbagai sektor kehidupan bahkan membuat masyarakat setempat menyebutnya sebagai pohon kehidupan.
Dengan memanfaatkan keterampilan turun temurun menganyam daun lontar, Du Anyam berkomitmen tidak hanya menciptakan produk bernilai, tetapi juga memberikan kemampuan dan kesempatan bagi perempuan untuk dapat mengambil keputusan sendiri, menjadi pemimpin bahkan merencanakan masa depan diri dan anak-anaknya.