BEI Pede IPO Saham Tetap Menarik di Tengah Proses Transisi Pemerintahan
3 Jul, 2024
Halaman ini telah diakses:
Views
Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis penawaran umum perdana (initial public offering) atau IPO saham menarik seiring transisi pemerintahan baru Presiden terpilih Prabowo Subianto, didorong kondisi ekonomi dan pertumbuhan sektor-sektor tertentu.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I, Gede Nyoman Yetna, mengatakan terdapat 25 perusahaan tercatat dengan pencapaian fund raised senilai Rp 4 triliun hingga akhir semester I 2024, dengan jumlah pipeline saat ini mencapai 24 perusahaan.
"Dengan fundamental ekonomi yang relatif kondusif dan potensi pertumbuhan sektor-sektor tertentu akan mendukung aktivitas IPO," ujar Nyoman kepada wartawan, Rabu (3/7).
Nyoman menyebut proses IPO dilakukan dengan tidak hanya memperhatikan aspek formal, tetapi aspek substansi lain seperti kelangsungan usaha.
"Pipeline masih relatif kondusif untuk mencapai pencapaian yang kita harapkan. Kalau total instrumen seperti target kita 230 sudah tercapai 70-an persen," kata dia saat ditemui di Gedung BEI.
"IPO saham, kami menunggu perkembangan pipeline dan bagaimana perseroan speed up dokumen penyampaian. Ada beberapa perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan dan menyampaikan update," katanya.
Bursa mengamati perkembangan harga saham dari seluruh perusahaan-perusahaan yang tercatat, termasuk perusahaan yang baru melaksanakan IPO di tahun ini.
"Pergerakan harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global, sentimen pasar, kinerja perusahaan, serta dinamika permintaan dan penawaran," tutur Nyoman.
Nyoman menyampaikan pihaknya senantiasa melakukan pengembangan pengaturan dengan menjaga relevansi terhadap kondisi terkini dalam dinamika pasar modal untuk meningkatkan kualitas emiten.