May 1st 2024, 17:49, by Aditya Pratama Niagara, kumparanOTO
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memiliki langkah nyata dalam upaya pengembangan keterampilan sumber daya manusia yang berkelanjutan, salah satunya awak logistik yang mengambil peran penting dalam rantai pasok manufaktur Toyota.
Pengembangan SDM tersebut diejawantahkan dalam kompetisi asah kemampuan pekerja logistik bertajuk TMMIN Logistic Skill Contest, yang pada tahun ini merupakan penyelenggaraannya yang ke-13.
Program tersebut diinisiasi perusahaan sejak 2010, dengan tujuan pengembangan keterampilan, meningkatkan kualitas kinerja individu, manajemen, dan memperkuat kolaborasi dan berbagi pengetahuan antar para rekanan logistik.
Bagi pabrikan, asah kemampuan ini secara tidak langsung memberi benefit untuk perusahaan dan publik secara umum. Di mana para awak yang bekerja sesuai kompetensinya dengan mengedepankan keselamatan, berdampak pada penurunan total kasus insiden.
"Kalau dilihat para driver kami ini luar biasa, mereka tidak hanya produktif tapi juga aman. Kompetensi ini tidak hanya berdampak pada ke perusahaan, tapi juga masyarakat," terang Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam saat ditemui di Jakarta Utara, Rabu (1/5).
Pada edisi ini, kompetisi berfokus pada pengembangan kompetensi pekerja dalam beberapa hal. Pertama forklift handling, yang berkaitan dengan pelatihan yang lebih komprehensif mencakup keselamatan operasional, pemeliharaan rutin, dan teknik manuver.
Kemudian kemampuan berkendara dalam merealisasikan teknik defensive driving. Esensinya untuk mengurangi risiko laka lantas di jalan raya, hingga penanganan kegagalan teknis yang bisa berdampak pada keterlambatan pengiriman.
Ada juga proses loading-unloading car carrier, mencakup teknik yang benar selama operasional dalam mengikat, pengamanan beban, serta strategi optimasi ruang dan meminimalisasi risiko selama transit.
Terakhir berupa kompetisi dalam hal container yard operatorhandling. Dengan pengembangan kompetensi ini, fokusnya ada pada peningkatan efisiensi, keamanan, dan kecepatan operasi di terminal kontainer untuk keberhasilan jangka panjang perusahaan logistik.
"Melalui aktivitas ini kami sebenarnya ingin menggambarkan bahwa perusahaan juga harus care terhadap pekerjanya. Dan ini juga bisa meningkatkan produktivitas dan performa mereka. Kami berharap juga berkaitan dengan kesejahteraan, misalnya sekarang bicara struktur secara upah, nah upahnya naik kalau keterampilannya naik," tambah Bob.