JAKARTA - Menanggapi isu-isu mengenai lingkungan hidup, Universitas Diponegoro (Undip) membentuk Forum Perubahan Iklim untuk wilayah Jawa Tegah.
Undip bekerja sama dengan sejumlah perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Kementerian Keuangan, dan Lembaga terkait, yang tergabung dalam Integovermental Panel on Climate Change (IPCC) Indonesia.
Deklarasi pembentukan forum dilakukan saat penutupan Simposium Nasional Penelitian Perubahan Iklim yang diselenggarakan Undip di Hotel Gumaya, Semarang, beberapa waktu lalu.
Simposium ini sendiri merupakan lanjutan dari simposium sebelumnya yang merupakan bentukan KLH dan Instansi terkait yang mengupayakan untuk merespon perubahan iklim yang akan memberikan dampak parah bagi Indonesia.
Ketua Penyelenggara Simposium Ocky Karna Radjasa menyampaikan, Undip sebagai universitas riset yang memiliki Pola Ilmiah Pokok (PIP) Costal Zone Eco-Development memiliki tanggung jawab untuk ikut memikirkan dampak, strategi, dan mitigasi perubahan iklim.
"Simposium ini merupakan bentuk deseminasi dari penelitian-penelitian yang berkaitan dengan perubahan iklim yang dilakukan oleh staf dan peneliti Undip," kata Ocky seperti yang dikutip dari laman resmi Undip, Senin (1/8/2011).
Mengenai forum tersebut, Rektor Undip Sudharto P Hadi mengatakan, forum ini sangat bermanfaat dari berbagai segi, bagi perguruan tinggi seperti Undip akan menjadi kanalisasi untuk para dosen untuk mendialogkan hasil penelitiannya.
"Baik dengan sesama peneliti maupun praktisi dan pengambil keputusan, peneliti tidak berakhir ketika hasilnya sudah dijilid dalam bentuk buku, tetapi hasil penelitian didiskusikan diberbagai forum danbahkan dipublikasi,"Kata Sudharto.
Ada pun perwakilan dari Undip yang ditunjuk sebagai Ketua Forum Perubahan Iklim kawasan Jawa Tengah yakni Muhammad Yusuf. Selain berfungsi mengawasi penelitian mengenai perubahan iklim di Tanah Air, IPCC Indonesia juga menawarkan sejumlah hibah penelitian, khususnya penelitian yang berkaitan dengan isu-isu perubahan iklim.(rhs)