TEMPO Interaktif, Jakarta - Dinas Perhubungan DKI Jakarta memperkirakan pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta api bakal naik 7,8 Persen tahun ini. "Ada kecenderungan para pemudik lebih suka berganti moda transportasi, makanya pemudik dengan kereta api meningkat," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono pada Tempo, Kamis 4 Agustus 2011.
Selain pengguna kereta, pemudik yang menggunakan pesawat dan kapal laut diperkirakan juga naik. Dinas Perhubungan DKI Jakarta memperkirakan, pemudik kapal laut diperkirakan naik 4,2 persen dari 18.244 menjadi 19.047. Sedangkan pemudik dengan pesawat terbang naik 1,3 persen dari 917.558 menjadi 929.853.
Kenaikan di dua pilihan moda transportasi ini menurut Pristono, karena perbaikan ekonomi. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta triwulan I/2011 tumbuh sekitar 6,7 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pemudik dengan bus justru mengalami penurunan sekitar 1,9 persen. "Tahun ini diperkirakan pemudik dengan bus umum 396.417 jiwa," kata Pristono. Penurunan itu kata dia, terkait dengan meningkatnya jumlah pemudik yang menggunakan bus mudik bareng yang diselenggarakan pihak swasta.
Tahun lalu, ada sekitar 14 perusahaan yang menggelar mudik bareng dari DKI Jakarta. Empat belas perusahaan itu tahun lalu menyediakan 1.245 bus mudik bareng dengan daya angkut 69.849 orang tahun lalu. "Tahun ini penyelenggara mudik bareng diperkirakan bertambah," katanya.
Namun, meski jumlah pemudik bus diperkirakan menurun, Dinas Perhubungan tetap menaikkan jumlah armada bus cadangan tahun ini, "untuk berjaga–jaga." Ada 7.292 bus cadangan yang berasal dari 2.495 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) DKI Jakarta, 4.280 bus AKAP non-DKI Jakarta, 237 bus pariwisata dan 280 bus umum dalam kondisi baik.
Pristono mengatakan tarif mudik untuk bus ditentukan pemerintah. Untuk bus golongan I dari DKI Jakarta menuju Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara tarif berkisar antara Rp 86 hingga Rp 139 per kilometer. Sedangkan untuk bus menuju Kalimantan dan Sulawesi berkisar antara Rp 95 hingga Rp 154 per kilometer.
Di empat terminal utama dan 10 terminal bantuan, kata Pristono, pihaknya telah menyiapkan posko keselamatan, posko keamanan, posko pemeriksaan urin dan posko uji kelayakan jalan.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI