TEMPO Interaktif, Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi menjamin proses seleksi bebas dari intervensi pihak manapun. "Nggak ada itu. Nggak ada pesanan," kata Ketua Pansel KPK Patrialis Akbar di kantornya, Kamis 4 Agustus 2011.
Menurut Patrialis, perdebatan di Pansel dalam menentukan calon yang lolos tahap berikutnya selama ini berlangsung demokratis. "Pansel ini luar biasa strict (ketat). Kami demokratis dalam membahas satu per satu calon," ujar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ini.
Sepuluh orang dinyatakan masuk sepuluh besar pimpinan KPK. Mereka adalah Abdullah Hehamahua, Abraham Samad, Adnan Pandupradja, Aryanto Sutadi, Bambang Widjojanto, Egi Sutjiati, Handoyo Sudrajat, Sayid Fadhil, Yunus Husein, dan Zulkarnain.
Kesepuluh orang itu lolos dari tujuh belas besar yang mengikuti ujian tahap profile assessment yang digelar Selasa pekan ini. Menurut Patrialis, dalam memilih sepuluh nama itu pihaknya sangat mempertimbangkan paparan Dunamis, konsultan yang disewa untuk menguji kepribadian calon dalam profile assessment, dan masukan masyarakat.
Karena itu Patrialis mengklaim nama-nama yang masuk sepuluh besar sudah melewati saringan ketat. Ia pun menepis, Pansel sudah menyiapkan sejumlah "jagoan" yang posisinya dijamin aman sebagai pimpinan KPK. "Jangan pakai 'katanya-katanya'. Sekarang faktanya mereka lolos. Itu saja."
Seleksi tahap keempat yakni tahap wawancara akan digelar pada 15 Agustus mendatang mulai pukul 07.00 di Graha Pengayoman Kementerian Hukum dan HAM. Dari situ akan dipilih delapan orang yang akan diserahkan Pansel KPK pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 18 Agustus 2011.
ISMA SAVITRI