TEMPO Interaktif, Jakarta - Nokia meluncurkan generasi terbaru dari ponsel dual SIM card, yakni Nokia C2-03. Kendati bisa dibilang terlambat dibanding vendor ponsel lokal, Head of Marketing Nokia Indonesia, Lukman Susetio mengatakan potensi pasar ponsel dual SIM masih sangat besar.
"Ini yang menjadi alasan Nokia datang dan berinvestasi di dual SIM," kata Lukman saat peluncuran Nokia C2-03 di Jakarta, Rabu, 3 Agustus 2011. Sebelum tipe Nokia C2-03, Nokia pernah memperkenalkan ponsel dual SIM-nya, yakni versi Nokia C2-00 dan Nokia X1-01.
Lukman mengatakan, selama ini Nokia tengah melakukan riset mendalam tentang karakteristik pasar ponsel dual SIM atau yang sering disebut ponsel dual On. "Supaya memberikan nilai tambah bagi konsumen," katanya.
Salah satu kelebihan yang ditawarkan Nokia C2-03, menurut Lukman, adalah fitur Easy SWAP. Ini merupakan teknologi yang memungkinkan penggantian kartu SIM tanpa harus mematikan ponsel.
Selain itu, Nokia C2-03 juga menawarkan daya tahan baterai yang lebih lama hingga 36 jam. Alasannya, kata Lukman, biasanya ponsel dual SIM memiliki kelemahan di sisi ketahanan baterai sehingga tidak dapat dioperasikan dalam waktu lama.
Dengan adanya dua kartu SIM di dalam satu ponsel, maka pengguna bisa membedakan nomor mana yang dipakai untuk keluarga dan mana untuk kepentingan bisnis. Pada ponsel C2-03 ini, Nokia juga membenamkan aplikasi Nokia Browser dan Nokia Maps. Uniknya, layanan Nokia Maps bisa digunakan offline sehingga tidak perlu terkoneksi dengan Internet.
Menurut pemerhati pasar ponsel, Herry Setadi Wibowo, saat ini pasar ponsel dual SIM di Indonesia mencapai 34,1 persen. "Ini belum terhitung mereka yang menggunakan ponsel dual SIM di kota-kota kecil," katanya. Sejauh ini, kata dia, terdapat 120 jenis ponsel dual SIM merek lokal yang menyesaki pasar.
IQBAL MUHTAROM