TEMPO Interaktif, Singapura — Saham– saham di bursa Asia berguguruan lebih dari dua persen karena meningkatnya kekhawatiran pemangkasan belanja Amerika dapat memperlambat pertumbuhan. Di saat yang sama manufaktur global juga sedang mengalami stagnasi.
Hingga pukul 15:03 WIB, bursa Seoul anjlok 2,49 persen memimpin kejatuhan regional, diikuti bursa Australia yang jatuh 2,26 persen, lalu bursa Tokyo merosot 2,12 persen.
Bura Hong Kong tertekan 1,84 persen, bursa India turun 0,94 persen, bursa Singapura terkoreksi 1,59 persen, bursa Kuala Lumpur tergelincir 0,45 persen, serta bursa Jakarta juga melemah 1,28 persen. Kecemasan terhadap perekonomian dan jatuhnya bursa saham memicu harga emas naik hingga ke US$ 1.660 per troy ounce.
Penyelesaian dari kesepakatan kenaikan batas utang Amerika Serikat (AS) gagal membawa sentimen positif bagi pasar. Justru perhatian investor tertuju pada bagaimana kebijakan yang lebih ketat dapat memperlambat pemulihan ekonomi ditengah krisis Eropa yang kian memburuk. "Saya pikir kondisi minggu ini telah berubah," ujar Koichi Ono, senior ahli strategi Daiwa Securities Capital Market di Tokyo. "Minggu lalu masalah batas utang AS menjadi masalah utama, kini mereka mencemaskan kesehatan perekonomian".
Atas perkembangan ini, JP Morgan akan merevisi prospek ekonomi dan memangkas perkiraan ekonomi Amerika tahun depan menjadi 1 persen.
Belanja konsumen di bulan Juni untuk pertama kalinya turun dalam dua tahun terakhir, Ini mengindikasikan bahwa perekonomian tidak memiliki momentum untuk tumbuh di kwartal kedua. Kondisi ini ditambah data manufaktur Aemerika, kawasan Eropa serta Cina yang juga tidak banyak mengalami kemajuan membuat investor semakin cemas atas pertumbuhan ekonomi global.
REUTERS/ VIVA B. K