Liputan6.com, Jakarta: Sejumlah massa yang tergabung dalam Koalisi Anti Utang (KAU) menggelar aksi damai dengan teaterikal di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (16/8) siang. Aksi ini bertujuan untuk menyuarakan dan juga mengingatkan kepada publik bahwa HUT RI ke-66 esok rakyat Indonesia belum merdeka secara utuh.
Pasalnya, Indonesia masih memiliki banyak utang di luar negeri. Untuk itu, KAU mempertanyakan kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berkomitmen mensejahterakan rakyat. "Di satu sisi pemerintah terlalu banyak untuk anggaran pembayaran utang luar negeri. Di sisi lain anggaran sosial minim," jelas Koordinator Program KAU, Yuyun Harmono kepada wartawan.
Di sisi lain, lanjut Yuyun, pembayaran utang luar negeri Indonesia juga sangat tinggi. Hingga Juli 2011 ini utang Indonesia sebesar Rp 1.733,64 triliun. Dalam sebulan utang pemerintah naik Rp 9,5 triliun dibanding Juni 2011 sebesar Rp 1.723,9 triliun.
"Ketika anggaran pemerintah kita lebih besar untuk membayar utang ketimbang anggaran untuk sektor sosial, maka kita patut pertanyakan, apakah sebenarnya pemerintah kita bekerja untuk melayani rakyat atau untuk kreditor asing?" tegas Yuyun.(APY/ADO)