Sop konro (Foto: Arpan Rachman)
SEBAGAI masakan khas Makassar, sop konro merupakan salah satu hidangan utama yang terkenal dengan kelezatnya. Menu tradisional racikan kuliner dari Kota Anging Mamiri itu berbahan dasar daging sapi.
Bukan sembarang daging, namun daging yang digunakan hanya diambil bagian rusuknya saja. Daging kenyal itu merekat ketat di ujung ruas tulang rusuk sapi.
Setelah melewati proses direbus selama jangka waktu tertentu, tekstur daging pun jadi lebih lembut. Kekenyalannya bikin syahdu. Dengan teksturnya yang kenyal dan empuk, langsung terberai dalam sekali gigitan saja.
Daging yang melekat pada ruas tulang rusuk itu ditemani kaldu gurih yang tak kalah sedapnya. Kaldu konro ialah hasil racikan dari air rebusan daging tersebut. Di dalam kentalnya kaldu dapat terkecap lidah beragam rasa.
Dengan cita rasa gurih yang berlimpah, campuran bumbu seperti merica, lengkuas, cabai, bawang merah, dan bawang putih sangat terasa di lidah. Tak hanya itu saja, bawang merah goreng yang ditabur di atas sop ini menambah kenikmatan tersendiri.
"Dagingnya lebih dulu dimasak, kemudian baru kaldu didapat, setelah itu kaldu dicampur racikan bumbunya dan dimasak terpisah dari daging," kata juru masak Warung Sop Konro Ismail, di Jalan Gunung Bawakaraeng No 101, Makassar, Minggu (21/8/2011).
Selama bulan Ramadan, seperti dituturkan Ismail, warungnya bisa menghabiskan hingga 30 ekor sapi dari bagian rusuknya saja. Dari daging dan tulang rusuk asal satu ekor sapi yang terbilang besar akan dapat disajikan 8-10 porsi sop konro.
Satu porsi terdiri empat ruas tulang rusuk yang masih melekat gumpalan dagingnya lengkap disajikan dengan kaldu dalam sepiring makan. Setelah menyantap, jangan heran bila mendengar komentar, "Aih, enak nian makan daging!".
Warung Sop Konro yang dimiliki Haji Ratu itu buka sejak 1995. Setiap hari Ismail cs biasa melayani pelanggan dari pukul 10.00 sampai 23.00 WITA.(nsa)