TEMPO Interaktif, Bari - Peneliti asal Italia menemukan keberadaan cincin yang melingkari Bumi. Cincin tersebut tersusun atas proton bermuatan negatif alias antiproton yang dijaga oleh medan magnet. Teorinya, antimateri ini dapat digunakan untuk mengisi bahan bakar roket di masa depan.
Setiap hari Bumi kehujanan partikel bermuatan dari berbagai penjuru antariksa. Kebanyakan partikel ini terperangkap oleh medan magnet berbentuk dua lapis donat di sekeliling Bumi atau biasa disebut Sabuk Radiasi Van Allen.
"Medan magnetik bagaikan perangkap tikus yang menangkap partikel-pertikel yang berkeliaran di luar angkasa," ujar peneliti fisika partikel dari CERN, Jenewa, Rolf Landua.
Peneliti pernah menemukan elektron bermuatan positif atau positron di dalam struktur donat ini. Namun satelit penelitian partikel kosmik buatan Italia bernama PAMELA menemukan antiproton yang lebih berat dalam jumlah 2.000 kali lebih besar dibandingkan jumlah positron pada ketinggian 350-600 kilometer di atas Bumi.
Menurut anggota tim penelitian PAMELA, Alessandro Bruno, cincin antiproton menjadikan sumber antipartikel paling melimpah di dekat Bumi. Pengetahuan ini berguna sebagai solusi energi manusia jika ingin bepergian ke tempat-tempat jauh di luar angkasa. Antiproton lama dikenal sebagai salah satu bahan bakar pendorong roket yang sangat efisien dan ramah lingkungan.
"Roket masa depan bisa berhenti di cincin ini untuk mengisi bahan bakar," ujar Bruno.
NEWSCIENTIST | ANTON WILLIAM