Antisipasi Naiknya Harga Minyak, Presiden Teken Inpres Hemat Energi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani Instruksi Presiden tentang penghematan energi sebagai upaya antisipasi dari melambungnya harga minyak mentah dunia.  "Sudah ditandatangani Presiden," ujar Sekretaris Kabinet Dipo Alam, usai rapat di kantor Presiden, Kamis 11 Agustus 2011. 

Inpres ini akan melanjutkan Inpres nomor 2 tahun 2008 tentang penghematan energi dan air yang pernah ditetapkan SBY. Perubahan itu dilakukan, salah satu sebabnya Inpres tersebut masih mencantumkan mantan Direktur Utama PLN Eddie Widiono Suwondo yang menjadi sekretaris tim nasional penghematan energi dan air, sekaligus sebagai ketua tim pelaksana.

Dipo enggan menyebutkan siapa yang ditunjuk untuk menjadi ketua tim pelaksana. Menurutnya untuk posisi tersebut pemerintah akan menunjuk pejabat setaraf dirjen sebagai ketua tim pelaksana Inpres penghematan energi dan air. yang ditargetkan bisa diterbitkan dan dilaksanakan Agustus ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan Inpres segera diimplementasikan secepatnya. Ia mengatakan Inpres No. 2 tahun 2008 tidak pernah dicabut, dan inpres baru tersebut hanya mengganti jabatan ketua tim pelaksana. "Dulu orang. Sekarang jabatan, yakni Dirjen Energi Terbarukan," ujar Hatta. 

Direktur Jenderal Energi Terbarukan, dan Konservasi Energi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Posisi tersebut saat ini dijabat oleh Kardaya Warnika. 

EKO ARI WIBOWO