JAKARTA - Gempa bumi dan gelombang tsunami yang terjadi di Nangroe Aceh Darusallam 2004 lalu masih melekat di benak masyarakat. Betapa tidak, ratusan ribu orang hanyut seketika ditelan gelombang dahsyat.
Staf Khusus Presiden bidang Penanggulangan Bencana Andi Arief mengatakan, peristiwa yang terjadi di Aceh kala itu sangat menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang bodoh.
"Peristiwa Aceh menggambarkan bangsa yang bodoh karena yang tewas sekitar 300 ribu orang, tapi bangsa kita tenang-tenang saja. Kita tidak bisa salahkan siapa-siapa," kata Andi Arief saat membuka Diskusi di Jakarta, Sabtu (20/8/2011).
Menurut Andi, penanganan tsunami di Indonesia dan Jepang sama saja masih kurang. Hal itu dikatakan Presiden SBY ketika dirinya berkunjung ke Jepang pascaterjadi tsunami beberapa waktu lalu.
"Penanganan tsunami di sini dan jepang sama saja. SBY juga mengatakan hal yang sama yang intinya penanggulangan tsunami di Indonesia kurang beres," tambahnya.
Dirinya merilis, wilayah yang berpotensi terjadi gelombang tsunami dan gempa di Indonesia adalah Aceh, Padang, Jakarta, Surabaya, dan Sulawesi Tengah.
"Untuk Papua dan Maluku sangat banyak sekali tsunami dan kegempaannya, tapi sampai saat ini belum tersentuh oleh para peneliti," tandasnya.
(teb)