Ilustrasi : ist.
JAKARTA - Sebanyak sembilan mahasiswa dari Ehime University Jepang, mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Universitas Gajah Mada (UGM).
Terhitung sejak hari ini hingga 10 hari ke depan, para mahasiswa asal Negeri Sakura ini akan ditempatkan di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kelurahan Magelang. KKN-PPM yang ketiga kalinya itu akan mengangkat tema "Disaster Management".
Ketua program KKN-PPN UGM Mirwan Ushada mengatakan, para mahasiswa Ehime University ini berencana membuat leaflet tentang sadar bencana, "Khususnya bencana gunung Merapi dan Gempa Bum kepada murid Sekolah Dasar (SD)," kata Mirwan seperti dilansir dari laman UGM, Rabu (10/8/2011).
Ikutnya sembilan mahasiswa Ehime ini ke dalam kegiatan KKN-PPN, menurut Mirwan salah satu implementasi pelaksanaan kesepakatan MoU Ehime dengan UGM yang telah dirintis Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) sejak 2008 lalu.
"Sampai saat ini, telah terbentuk konsorsium yang melibatkan beberapa perguruan tinggi lain di luar UGM. Seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Hassanudin (Unhas), Ehime University, Kochi University dan Kagawa University. Selain itu, program ini bersifat edukatif dan sangat bermanfaat untuk memberikan pendidikan pentingnya sadar bencana," Mirwan menambahkan.
Dosen pembimbing KKN-PPM Ruth Vergin berharap, setelah selesai mengikuti program KKN-PPM, mahasiswanya dapat memperoleh pengalaman dan studi terbaru, khususnya terkait dengan penanganan bencana. "Bagaimana agar mahasiswa bisa terlibat dan memperoleh ilmu dari pergaulan yang dibina selama program ini berlangsung," kata Ruth.
Mengenai program ini, salah satu mahasiswi Ehime yang mengikuti program KKN-PPM Yonemori Migumi menuturkan, pengalaman penanganan bencana yang sempat melanda Jepang pada Maret lalu diharapkan bisa dia bagikan ke mahasiswa UGM an masyarakat di sekitar lokasi KKN. "Kita berharap agar bisa saling berbagi pengalaman dan ilmu," ujarnya.
Senada dengan Migumi, mahasiswa UGM yang pernah mengikuti program kuliah internasional di Ehime, Maulana mengatakan, selain belajar bahasa Jepang, mereka juga bisa mendalami ilmu dan teknologi pertanian di Jepang.
"Manfaatnya banyak karena kita bisa belajar bahasa, sejarah hingga pertanian dan teknologi Jepang yang maju," kata Maulana.
Semoga saja mahasiswa UGM yang pernah mengikuti kuliah intenasional tidak hanya belajar mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga menerapkannya di dalam negeri.
(rhs)