Liputan6.com, Jakarta: Sejumlah kalangan merespons negatif pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie, yakni agar Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK dibubarkan. Kali ini terlontar dari Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Achmad Syafii Maarif yang menilai, pernyataan Marzuki tidak etis.
Buya, sapaan akrab Achmad Syafii Maarif, mengatakan sedianya Marzuki bisa menjaga ucapannya meski kondisinya nanti membuktikan, KPK terbukti melanggar kode etik dan bertindak kotor. "Semestinya kalau dia ketua DPR tidak seperti itu, walaupun banyak borok di KPK itu tapi lembaga harus dipertahankan dong, seperti juga yang lain, seperti polisi dan jaksa," ucap Buya saat ditemui usai menghadiri acara peluncuran buku Pesan-Pesan Islam di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (30/7).
Marzuki mengatakan hal itu, dipicu "nyanyian" mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Tersangka kasus suap Sesmenpora itu melontarkan pengakuan membongkar keterlibatan petinggi Partai Demokrat dalam kasus ini [baca: Disebut Nazaruddin, Pimpinan KPK Bakal Diperiksa].
Lebih lanjut Buya menjelaskan, yang seharusnya dimusnahkan adalah koruptornya. Sehingga bukan lembaga yang membasmi koruptor. Karena itu dia mencontohkan, jika ada tikus di lumbung padi, yang seharusnya dimusnahkan adalah tikusnya, bukan malah membakar lumbung padi.
Karena itu Buya juga menegaskan, pemerintah sudah seharusnya membersihkan negara ini dari bahaya laten korupsi. Satu di antaranya dengan tak memberikan rasa maaf terhadap para koruptor dan harus bersikap tegas terhadap koruptor dengan menangkap dan menghukum seberat-beratnya. "Gak usah dikatakan seperti itu, yang penting sekarang tangkap koruptor."(AIS).