JAKARTA- Kebesaran Partai Demokrat (PD) sekarang ini tidak bisa dilepaskan dari perjuangan para pendirinya. Namun pendiri PD merasa dicampakan dengan Partai berlambang mercy tersebut.
"Kami membesarkan Demokrat, namun apakah ada ucapan terima kasih kepada kami," ungkap Baharuddin Tonti kepada wartawan (31/7/2011).
Baharuddin kecewa, karena partai Demokrat tidak pernah mengucapkan terima kasih kepada para pendiri Partai Demokrat. "Bagaimana mau mendapatkan berkat dari Tuhan Yang Maha Esa, mengucapkan terima kasih saja tidak pernah. Bertemu saya sudah tegang, apa lagi mau mengucapkan terima kasih," paparnya.
Selain itu, Baharuddin mengatakan, jangankan pendiri, masyarakat saja yang memilih tidak pernah mendapatkan ucapan terima kasih darinya. "Masyarakat itu seperti sepatu, kalau mau dipakai dipoles, kalau sudah tidak terpakai dibuang," tambahnya.
Baharuddin menambahkan kalau tidak adanya ucapan terima kasih sudah tidak memberikan keteladan terhadap rakyat. "Dengan kata lain pemimpinnya tidak mengerti atau tidak paham tentang ucapan terima kasih," terangnya.
Ditambahkan Baharuddin, berdirinya Partai Demokrat merupakan sebuah dosa besar yang dilakukan oleh para inisiatornya. "Partai Demokrat sudah keluar dari fitrahnya yang dilahirkan hadir dalam melakukan perubahan,"jelasnya.
Menurutnya perubahan yang harusnya membawa rakyat sejahtera malah tidak berjalan sesuai dengan cita-cita awal PD. "Perubahan cuma dari mobil Mercy tua menjadi baru lalu menjadi Alphard, dan dari rumah kontrakan menjadi puri sekarang di Medan Merdeka," paparnya.
Sekarang ini, Baharuddin saya merasa malu melihat perilaku orang - orang PD sebagai penikmat, bukannya para pejuang. "Padahal dulu kami berjuang hanya menggunakan selebaran dan kartu anggota untuk sosialisasi PD ke masyarakat," katanya.
(ugo)