Lifestyle » Fit and Beauty » Langsing Dimulai dari Gaya Hidup Sehat
Minggu, 31 Juli 2011 - 17:23 wib
Langsing dimulai dari gaya hidup sehat. (Foto: Getty Images)
BILA Anda meyakini penampilan adalah segalanya, maka penampilan yang menarik tentu menjadi perhatian Anda. Namun, penampilan yang menarik tidak bisa didapat jika tubuh dalam keadaan tidak sehat dan tidak berenergi.
Untuk membuat tubuh menjadi segar, sebaiknya terapkan gaya hidup sehat. Salah satunya mengonsumsi susu kaya mineral. Prof Maggy Thenawidjaja Suhartono PhD dari Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, mineral penting untuk membantu proses pembentukan darah dan tulang.
Jadi, bukan hanya kalsium yang kita butuhkan, juga mineral yang baik. Jika dalam sehari-hari sering mengalami sakit kepala, migran, daya ingat berkurang, kurang konsentrasi, gemetar, gugup, kejang otot, mual, muntah, atau kesemutan, maka itu bisa disebut gejala kekurangan mineral.
Karena itu, mineral sangat baik dikonsumsi setiap hari. Kandungan mineral ini penting dari lingkungan yang hijau berkualitas. Faktanya, dia menyebutkan, dalam 20 tahun terakhir ini, sebagian besar masyarakat dunia mengalami kekurangan nutrisi mineral -dikenal dengan sebutan hidden hunger-.
Disebut hidden atau tersembunyi karena terkadang orang-orang tidak merasakan sedang mengalami kekurangan mineral dan akibat dari defisiensi tersebut tidak terasa dengan cepat.
"Salah satu faktor utama penyebab terjadinya kekurangan mineral adalah penurunan kondisi tanah saat ini yang kemudian menyebabkan menurunnya kandungan mineral pada tanaman-tanaman, seperti buah dan sayur. Penurunan kandungan tersebut salah satunya karena perubahan dalam teknik pertanian (penambahan pupuk kimia, penggunaan pestisida, dan lain-lain), dan karena kerusakan lingkungan. Tanah telah terdegradasi dan erosi. Alhasil, mineral yang awalnya tersebar di alam pun berkurang," tuturnya.
Lalu apa solusinya? Kondisi alam yang masih hijau seperti di negara-negara Skandinavia di Eropa Utara menjadi salah satu solusi dalam menyikapi penurunan kondisi mineral tanah. Indeks environmental protection index (EPI) menyebutkan, tiga dari lima negara Skandinavia (Islandia, Swedia, dan Norwegia) ada dalam 10 negara terhijau.
Susana STP MSc PDEng, Head of Nutrifood Research Center for XT Life Division, menyebutkan, kondisi daerah Skandinavia yang masih baik membuat kondisi mineral tanah masih optimal sehingga menghasilkan rumput berkualitas untuk sapi.Karena itu sapi pun menghasilkan susu berkualitas tinggi, dan kaya mineral.
Suhu udara yang ideal dengan hujan yang merata sepanjang tahun pun menjadikan kondisi tanah dan rumputnya subur dan kaya mineral, serta sangat optimal untuk peternakan sapi. Faktor suhu membuat sapi merasa hidup nyaman dan tidak mengalami stres sehingga meningkatkan kualitas perahan susu.
Melalui semua proses ini, dihasilkanlah mineral yang terjaga secara optimal, yang merupakan dasar dari susu mineral berkualitas. Susana mengatakan, untuk mendapatkan tubuh ideal, jangan takut minum susu.
Sering kali orang yang ingin langsing mengatakan, 'Sudah bakat gemuk', begitu jawaban yang paling cepat terlontar jika ditanya tentang berat badan yang tidak juga turun. Apalagi jika melihat mereka yang tetap langsing tanpa perlu susah-payah, rasanya membuat iri.
Namun, Anda jangan menyerah dulu karena menjalani gaya hidup yang aktif ternyata dapat melawan kecenderungan genetik yang membuat seseorang gemuk. Beberapa orang memang memiliki kecenderungan genetik sehingga lebih mudah gemuk. Hingga saat ini, sudah banyak penelitian yang mempelajari gen yang berkaitan dengan masalah kegemukan.
Salah satu di antaranya memelajari 12 variasi genetik yang berkaitan dengan berat badan berlebih. Mereka yang memiliki variasivariasi genetik ini diketahui memiliki berat badan yang cenderung lebih tinggi. Dan, ternyata memiliki kecenderungan genetik untuk gemuk bukan berarti tidak dapat diatasi.
Dengan rutin beraktivitas fisik, kecenderungan genetik untuk gemuk sebenarnya dapat dilawan. Kecenderungan genetik seseorang untuk gemuk bahkan dapat berkurang hingga 40 persen jika rutin berolahraga. Untuk menjalankan pola hidup aktif, disarankan untuk rutin berolahraga dengan intensitas sedang -minimal 150 menit per minggu-.
(SINDO//nsa)