BANDA ACEH - Multi Donor Fund (MDF) menuntaskan program proyek rehabilitasi dan rekontruksi pascagempa 2005 di Pulau Nias, Sumatera Utara. Lembaga donor di bawah naungan Bank Dunia itu resmi menutup progranya dan mengklaim telah membangun 4.400 rumah untuk korban gempa serta beragam infrastruktur.
"Proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pulau Nias (R2PN) resmi ditutup dan diserahterimahkan ke masyarakat," kata Beni Irwan dari Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Departemen Dalam Negeri selaku pelaksana proyek MDF dalam siaran pers diterima okezone, di Banda Aceh, Kamis (21/7/2011).
Selain membangun empat ribuan rumah, MDF bersama Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi Aceh-Nias juga sudah merekonstruksi ratusan sekolah, balai desa dan proyek infrastruktur desa seperti jalan, irigasi, pasar, jembatan dan lainnya dalam 232 desa di sembilan Kecamatan.
Beni mengatakan pembangunan sudah dimulai sejak Maret 2005 dengan prinsip partisipatif dan berbasis lingkungan, cukup memberikan kontribusi yang signifikan bagi pemulihan masyarakat di Nias.
Setiap penerima bantuan rumah, kata dia, diwajibkan untuk menanam minimal 12 pohon, sedangkan untuk bantuan balai desa dan sekolah masing-masing harus menanam minimal 60 pohon.
Alhasil hingga akhir Juni 2011, sebanyak 117 ribu pohon mahoni telah tumbuh di lokasi-lokasi pelaksanaan proyek. "Jumlah ini hampir dua kali lipat dari target," sebutnya.
Deputi Manajer MDF, Safriza Sofyan menyatakan MDF mendanai 14 proyek dengan alokasi anggaran USD115 juta juta lebih di Nias. Nilai ini setara 30 persen dari seluruh kebutuhan dana rehabilitasi dan rekonstruksi Nias pascagempa 2005. (and)
(ade)
