TEMPO Interaktif, Jakarta - Kejuaraan Nasional Pacuan Kuda Ke-45 yang diselenggarakan Pordasi (Persatuan olahraga Berkuda Seluruh Indonesia), Ahad, 24 Juli 2011, di Pulomas, Jakarta, diikuti 145 kuda pacu dari 11 provinsi. Kuda bernama Gagah Tanjungsari milik Alex Asmasoebrata juara kelas Derby.
Selain melombakan kelas pemula A-B, C-D, yang diikuti kuda-kuda berusia dua tahun, ajang ini juga melombakan kelas bergengsi alias derby. Pada kelas derby, kuda milik bekas pembalap mobil Alex Asmasoebrata bernama Gagah Tanjungsari merebut juara satu dengan hadiah total Rp 120 juta, disusul kuda dari Jawa Timur dan Sulawesi Utara.
Kepada wartawan, Alex sangat bersyukur bisa merebut trofi bergengsi itu. Menurutnya, selama lima tahun ini DKI miskin prestasi. Oleh sebab itu, kemenangan ini disambut gembira tidak hanya oleh Alex yang baru menjabat sebagai Ketua Pordasi Jakarta, tetapi juga oleh seluruh anggota Pordasi DKI.
"Saya sangat bersyukur kepada Allah atas kemenangan ini. Hadiah ini sekaligus untuk melecut teman-teman di DKI agar memacu prestasi karena selama lima tahun DKI tak pernah berprestasi," ujar Alex sambil sesenggukan mencucurkan air mata.
Bekas pembalap mobil ini tak henti-hentinya mencium piala dan minta difoto oleh wartawan bersama kerabat dan para awak pemelihara kuda. Kunci kemenangan ini adalah persiapan kuda, joki, perawat, dan pelatih kuda dengan baik.
Selain itu, kuncinya adalah memeriksa secara rutin tekanan darah kuda menjelang lomba, tambahnya. "Ketika laboratorium Prodia menyatakan tekanan darah Gagah Tanjungsari bagus, saya langsung berdoa 'Ya Allah berikanlah kemenangan ini kepada hambaMu.' Ternyata doa itu terkabul sekarang," paparnya kepada Tempo.
Sementara itu, secara keseluruhan juara umum Kejuaraan Nasional ini direbut oleh Kalimantan Selatan dengan mengumpulkan 43,5 poin. Juara kedua diduduki Jawa Timur dengan 23 poin dan juara tiga Riau dengan 21 poin.
CHOIRUL
