JAKARTA--MICOM: Hingga saat ini masih terdapat 131 kabupaten tertinggal dengan angka kemiskinan jauh di atas rata-rata kemiskinan nasional. Rata-rata kemiskinan nasional mencapai 14,2% sedangkan rata-rata angka kemiskinan di daerah tertinggal (DT) masih mencapai 22,68%.
"Untuk mencapai target minimal 50 kabupaten tertinggal sudah dapat dientaskan dari ketertinggalan pada 2014, maka dibutuhkan percepatan pembangunan di daerah tertinggal secara lintas sektor," ujar Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini usai rapat koordinasi membahas pelaksanaan percepatan pembangunan daerah tertinggal, Rabu (20/7) di Jakarta.
Beberapa kabupaten tertinggal, lanjut Helmy, bahkan memiliki rata-rata jumlah penduduk miskin hingga lebh dari 30%. Mereka antara lain adalah Kabupaten Teluk Bintuni (51,9%), Kab Supiori (50,7%), Kab Aru (38,8%), Sumba Barat (35,4%), dan Sampang (31,9%).
Masih banyaknya jumlah penduduk miskin di daerah tertinggal akhirnya berimbas pada melebarnya perbedaan rata-rata Indeks Pembangunan Manusia (IPM) antara IPM daerah tertinggal dan IPM daerah nontertinggal.
Hingga 2009, ujar Helmi, rata-rata IPM daerah nontertinggal sudah mencapai nilai 72,67, sedangkan IPM daerah tertinggal masih berada di 66,04. Dari total 183 daerah tertinggal di Nusantara, 97% masih berada di bawah IPM nasional dengan nilai 71,76. (OL-8)