JAKARTA - D'Masiv saling melapor ke polisi dengan mantan manajemennya. Pertikaian itu kabarnya hanya rekayasa untuk mendongkrak lagu baru yang akan dirilis D'Masiv.
Dugaan itu muncul karena kasus hukum yang melibatkan D'Masiv dan mantan manajernya hampir bertepatan dengan single terbaru D'Masiv.
"D'Masiv sendiri sebenarnya lebih konsen ke musik karena mau keluar lagu dan setingan baru. Kita juga mau keluarin single baru. Jadi kalau mau berlanjut (kasus hukum), juga enggak masalah," aku Ryan usai menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Pusat, Selasa (19/7/2011).
Kasus ini berawal ketika D'Masiv memutus kontrak manajernya, Desember 2010 lalu. Manajer mereka lalu tidak diterima dan melapor ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik.
"Info yang bisa kami berikan, Desember 2010 mengakhiri dengan perjanjian yang lama. Manajer yang lama tak puas dan mengambil langkah pelaporan pencemaran nama baik. Kami yakin tidak ada pencemaran nama baik. Jadi laporan di Polres Jakarta Pusat ini dengan sangat yakin tak ada satu tuduhan pun yang terbukti," papar kuasa hukum D'Masiv, Deddi Kurniadi.
Ryan yang hari ini dipanggil menjadi saksi, bingung dengan laporan mantan manajernya, Ariyani. Pelantun Apa Salahku itu juga kabarnya sempat melaporkan balik Ariyani ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan penggelapan.
"Saya juga bingung. Kenapa pengakhiran sebuah kesepakatan bisa dibilang pencemaran nama baik? Namanya masalah antara artis dan manajer, jadi buat kita ini enggak harus dilanjutkan. Intinya sih setiap masalah inginnya dibicarakan baik-baik tanpa saling menyakiti, secara damai," harap Ryan.
(rik)