TEMPO Interaktif, Jakarta - Ekonom Faisal Basri berniat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam pemilihan kepala daerah 2012 mendatang. "Saya mempersiapkan diri sebagai calon independen," katanya saat dihubungi, Selasa, 19 Juli 2011.
Sebagai calon independen, Faisal mengaku optimistis akan mendapatkan 350 Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga DKI Jakarta sebagai dukungan awal. Optimisme Faisal muncul lantaran dalam pandangannya saat ini banyak masyarakat yang kecewa terhadap kinerja partai politik. "Partai sekarang, kan, dikuasai kartel, pemodal, dan masyarakat melihat itu," tuturnya.
Faisal mulai melirik beberapa nama sebagai calon wakil gubernur sebagai pendampingnya. Di antaranya adalah arsitek perkotaan Marco Kusumawijaya, Imam Rasyidi, serta politikus Partai Amanat Nasional Wanda Hamidah. Tapi, ia menuntut komitmen dari calon wakilnya untuk independen alias tidak terikat dengan partai politik. "Tapi, nama-nama ini masih dini sekali ya."
Apa yang akan dilakukan Faisal jika terpilih menjadi DKI 1, istilah untuk Gubernur DKI Jakarta?. Faisal mengemukakan hal pertama yang harus dibenahi adalah transportasi dan pembuangan limbah. Dia juga berjanji akan berupaya membuat Jakarta lebih manusiawi dengan memperbaiki fasilitas-fasilitas umum seperti trotoar dan ruang terbuka hijau. "Kerja-sama dengan daerah lain yang bersinggungan langsung dengan Jakarta juga akan dipererat," ujarnya.
Faisal merupakan pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kendati kini maju sebagai calon independen, pria kelahiran Bandung, 6 November 1959 ini merupakan salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional.
PINGIT ARIA