Selasa, 19 Juli 2011
Presiden Yudhoyono mengucapkan hal itu dalam pidato utama untuk membuka pertemuan tingkat menteri ASEAN di Bali.
Foto: ASSOCIATED PRESS
Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan memberikan pidato pada pertemuan tingkat menteri ASEAN di Bali (18/7).
Para menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara didesak agar mempercepat pembicaraan dengan Tiongkok mengenai aturan perilaku yang mengikat di Laut Cina Selatan pada awal pertemuan tahunan mereka di Bali hari ini.
Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan hal itu dalam pidato utama untuk membuka pertemuan tingkat menteri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Yudhoyono mengemukakan sudah 9 tahun berlalu sejak ASEAN dan Tiongkok menyetujui pada prinsipnya untuk merundingkan persetujuan penyelesaian sengketa yang disebabkan oleh klaim wilayah yang tumpang-tindih di jalur pelayaran yang kaya migas itu. Ia mengatakan kemajuan tidak harus selambat ini.
Ketegangan atas laut tersebut telah meruncing dalam bulan-bulan belakangan ini sementara negara-negara meningkatkan eksplorasi minyak, terutama dekat Kepulauan Spratly yang diklaim seluruhnya atau sebagian oleh 6 negara.
Yudhoyono mengatakan kemajuan dalam aturan tingkah laku akan menandakan dengan kuat kepada dunia bahwa masa depan kawasan itu dapat diramalkan, dikelola dan optimistis.
* Harus Dilengkapi Dengan mengisi formulir ini, Anda setuju: Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sebelum mempublikasikannya. Tidak semua komentar akan kami publikasi. VOA berhak menggunakan komentar Anda dalam semua cabang siaran VOA. Syarat Perjanjian