Warisan Ibu Soed untuk Generasi Masa Kini: Tetap Cinta Indonesia - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Warisan Ibu Soed untuk Generasi Masa Kini: Tetap Cinta Indonesia
Dec 2nd 2025, 18:00 by kumparanMOM

Carmanita, Cucu Ibu Soed. Foto: Eka Nurjanah/kumparan
Carmanita, Cucu Ibu Soed. Foto: Eka Nurjanah/kumparan

Sebagai cucu dari tokoh besar dunia musik anak Indonesia, Ibu Soed, Carmanita tumbuh dengan pengalaman yang berbeda dari masa kecil kebanyakan anak. Ia mengenang sosok nenek yang mengajarkan kedisiplinan, budi pekerti, dan kecintaan pada Indonesia sejak usia dini.

Carmanita mengingat bahwa Ibu Soed bukan tipe nenek yang memanjakan cucu. Sejak kecil, ia dan saudara-saudaranya diperlakukan layaknya orang dewasa. Seperti dibiasakan berbicara dengan sopan, bertingkah laku baik, dan didorong untuk memahami nilai-nilai hidup.

"Nggak ada manja sama sekali," ujarnya kepada kumparanMOM, Selasa (25/11).

Pelajaran Hidup dari Ibu Soed: Budi Pekerti dan Cinta Indonesia

Menjelang akhir hidupnya, Ibu Soed banyak menghabiskan waktu di kebun miliknya di daerah Cijantung, Jakarta Timur. Di sana ia memelihara puluhan burung serta merawat tanaman. Sambil berkebun, Ibu Soed sering bersiul dan menciptakan lagu. Bahkan, pengalaman itulah yang melahirkan lagu "Menanam Jagung."

"Pokoknya kalau ke rumah dia itu rasanya seperti masuk ke hutan yang penuh warna-warni dan suara-suara burung yang terlatih," katanya.

Nilai terbesar yang diwariskan Ibu Soed adalah budi pekerti serta wawasan sejarah. Ia menekankan pentingnya mencintai negara sendiri dan memahami peradaban manusia. Meski keluarga terbiasa membaca komik dalam Bahasa Belanda, di rumah mereka diwajibkan kembali ke identitas Indonesia. Mereka diajak membaca buku wayang, menghadiri sendratari, dan mempelajari budaya Nusantara.

Kekecewaan Pada Fenomena Anak Zaman Sekarang

Carmanita mengaku sering merasa sedih melihat fenomena anak-anak kecil yang dipaksa tampil seperti orang dewasa, termasuk lomba menyanyi dengan dandanan yang tidak sesuai usia. Ia yakin Ibu Soed pasti akan marah jika melihat hal itu.

Carmanita, Cucu Ibu Soed. Foto: Eka Nurjanah/kumparan
Carmanita, Cucu Ibu Soed. Foto: Eka Nurjanah/kumparan

"I feel sad ya. Kalau masih ada ibu saya, beliau pasti marah sekali. Bahkan dari penampilan saja, banyak anak yang belum pada layaknya sudah menyanyikan lagu orang dewasa. Atau ketika ada lomba cipta lagu lalu anak-anak itu didandani berlebihan. Itu bukan anak Indonesia yang sesungguhnya. Kita harus mengembalikan anak itu kepada jati diri anak-anak Indonesia," ucapnya.

Indonesia, bagi keluarga besar Ibu Soed adalah rumah besar yang penuh kekayaan budaya. Sejak kecil, Carmanita dan saudaranya diajarkan menari serimpi, tari Bali, hingga bela diri.

Ia juga mengingat betul bagaimana dulu tidak ada perundungan atau saling merendahkan karena perbedaan agama. Nilai-nilai itu, menurutnya, semua berangkat dari budi pekerti yang baik, bukan semata-mata agama.

Kisah Dibalik Lagu "Tanah Airku"

Carmanita kemudian bercerita tentang asal-usul salah satu karya paling ikonik Ibu Soed, yaitu yang berjudul "Tanah Airku". Lagu itu lahir ketika Ibu Soed menjadi ketua delegasi Indonesia dalam New York World Fair pada era Bung Karno dan Presiden Kennedy.

Acara tersebut sangat sukses hingga diperpanjang melewati musim dingin, kondisi yang tidak disukai Ibu Soed. Dalam keadaan homesick, sakit, dan rindu tanah air, ia menulis lirik dan melodi yang kemudian menjadi salah satu lagu paling menyentuh tentang Indonesia.

"Jadi dia bikin lagu Tanah Air. Kenapa kita tersentuh? Karena dia sedang dalam keadaan ingin pulang ke kampung halaman. Meskipun New York di Amerika itu indah, tetap saja kampung halamannya yang paling indah di mata seorang Ibu Soed. Makanya lagu itu menyentuh semua kalbu," tegas Carmanita.

Kolaborasi Dengan Prof. Deviana dan Adler

Ketika membuat aransemen baru "Tanah Airku", Carmanita ingin sesuatu yang berbeda. Bukan dinyanyikan orang dewasa, tetapi anak kecil dengan suara polos dan pelok. Setelah berbulan-bulan mencari, mereka menemukan Adler, penyanyi cilik yang suaranya dianggap paling tepat.

Bagi Carmanita, ketidaksempurnaan suara anak-anak justru menjadi keindahan yang jujur dan menyentuh.

"Mbah itu kan identik dengan anak-anak. Di luar nasionalisme, dia membuat lagu Berkibar atau Bendera Merah Putih. Lalu saya berpikir, bagaimana kalau saya membuatnya dengan orkestra, full string atau half string. Apa pun jenis string-nya tapi yang menyanyi adalah anak kecil yang lidahnya masih pelok, yang suaranya masih sedikit sumbang-sumbang," imbuhnya.

Tantangan Orang Tua Masa Kini

Dalam era digital, menurut Carmanita, arus informasi tidak bisa dibendung. Karena itu, peran orang tua dan sekolah menjadi kunci. Mulai dari cara anak meminta tolong, meminta izin, hingga berinteraksi, semua kembali ke budi pekerti.

Ilustrasi keluarga bahagia Foto: Shutterstock
Ilustrasi keluarga bahagia Foto: Shutterstock

Menurutnya, agama akan mengikuti budi pekerti yang baik. Sebaliknya, jika budi pekerti hilang, muncullah fenomena merendahkan orang lain, membuli, hingga tidak sopan pada guru atau teman.

Carmanita menutup dengan pesan yang ia yakin selaras dengan cita-cita Ibu Soed. Yakni ia berpesan ketika di rumah gunakan bahasa Indonesia atau bahkan bahasa daerah. Bahasa Inggris tetap penting, tetapi budaya sendiri harus kuat.

Menurutnya, pemikiran barat tentang kemandirian dan kebebasan bagus untuk membentuk anak yang percaya diri, tetapi semuanya harus berpijak pada akar budaya kita sendiri.

"Cara pemikiran yang independen dan penuh kebebasan dalam memutuskan sesuatu itu bagus, berani, tetapi tetap harus berada dalam tatanan kita sebagai orang Timur. Come on, let's go back to our roots. Kita boleh semi-Barat, tapi budaya kita itu kuat. Kalau hal seperti ini terus dijaga ke depan, Indonesia akan tetap menjadi perhatian dunia. Dan sampai hari ini pun sudah semakin dilirik luar biasa. So, go back to our roots. We are Indonesian," tutup Carmanita.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url