VinFast resmikan fasilitas produksi mobil listrik di Subang Jawa Barat, Senin (15/12/2025). Foto: Laras Kiranasari/kumparan
Kontribusi mobil listrik di pasar otomotif Indonesia dinilai akan terus menunjukkan tren pertumbuhan signifikan. Sejumlah pabrikan melihat momentum ini sebagai sinyal kuat bahwa adopsi kendaraan listrik bakal semakin masif dalam waktu dekat.
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, memproyeksikan pangsa pasar mobil listrik (EV) di Tanah Air berpotensi menembus angka 20 persen pada 2026. Proyeksi tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan kontribusi EV sepanjang tahun ini yang diperkirakan berada di kisaran 13 persen.
"Kalau tahun ini kan tutup tahun mungkin kontribusi mobil listrik kisaran antara 12 persen sampai 13 persen. Kami yakin di tahun depan mungkin bisa melampaui 20 persen kontribusi dari total industri volume," kata Kariyanto di acara V-Creator Summit 2025 di Bali akhir pekan lalu.
Kariyanto menilai lonjakan adopsi mobil listrik di Indonesia tidak lepas dari peran pemerintah dalam menyediakan infrastruktur pendukung. Selain itu, perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakat juga menjadi faktor penting dalam mendorong minat terhadap kendaraan listrik.
Ia menegaskan capaian tahun ini yang menunjukkan lonjakan tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Menurutnya, kenaikan kontribusi EV ke level dua digit menjadi sinyal positif bagi industri untuk terus bertumbuh di tahun-tahun mendatang.
"Tahun lalu itu kontribusi mobil listrik dari total industri volume hanya kurang lebih 4,9 persen. Tahun ini meningkat pesat ke level 12 persen, bahkan sampai mungkin 13 persen di akhir tahun ini," jelasnya.
Momen VinFast VF e34 saat perjalanan dari Depok ke Ciawi. Foto: VinFast
Lebih jauh, Kariyanto percaya VinFast dapat berkontribusi lebih besar dalam mendongkrak pasar mobil listrik nasional pada 2026. Salah satu penopang utamanya adalah beroperasinya pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat, yang dinilai mampu mendukung kebutuhan konsumen sekaligus membuka lapangan kerja baru.
Menurutnya, kehadiran fasilitas produksi lokal bukan hanya memperkuat suplai kendaraan, tetapi juga mempertegas komitmen VinFast dalam membangun industri otomotif listrik yang berkelanjutan di Indonesia. Namun demikian, ia masih belum merinci target penjualan VinFast secara spesifik untuk tahun depan.
VinFast VF6 Lilo & Stitch Edition. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
"Memang strategi VinFast tahun depan masih tetap berfokus pada ekosistem. Jadi kita tidak hanya fokus pada product and pricing, tetapi juga pada penciptaan ekosistem," ujarnya.
Kariyanto menambahkan, pengembangan infrastruktur pengisian daya juga menjadi perhatian utama VinFast. Melalui perusahaan afiliasinya, V-GREEN, jaringan charging station akan terus diperluas ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Bali.
VinFast VF 3 dipamerkan di IIMS 2025. Foto: VinFast
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), performa penjualan VinFast sepanjang Januari hingga November 2025 tercatat cukup solid.
Penjualan secara wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) VinFast mencapai 3.118 unit, sementara penjualan ritel membukukan angka 2.957 unit di periode yang sama.