Ilustrasi anak belajar membuang sampah. Foto: Shutter Stock
Usia balita merupakan momen berharga bagi orang tua untuk mulai mengenalkan berbagai kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi, di usia tersebut, si kecil lagi mulai menyerap banyak hal dari lingkungan sekitarnya. Inilah momen berharga bagi orang tua untuk mengenalkan kebiasaan sederhana, termasuk membuang sampah pada tempatnya, melalui contoh dan rutinitas yang dilakukan setiap hari.
Saat mengajari anak balita kita mungkin tidak langsung berjalan dengan lancar, Moms. Seperti yang dialami ibu dengan pemilik akun Instagram @merynelita, yang memperlihatkan kisah lucu anak balitanya yang berusia 1,5 tahun saat belajar membuang sampah.
Yang terjadi justru cukup mengundang tawa sekaligus tanda tanya. Beberapa barang di rumah jadi sering hilang, seperti odol, losion, dan benda lainnya. Ternyata, semua barang tersebut berakhir di tempat sampah karena dibuang oleh sang anak.
Dan rupanya, beberapa warganet ikut berkomentar kalau mereka mengalami pengalaman yang sama pada anak balitanya.
Lantas, sebenarnya kapan anak mulai bisa memahami konsep membuang sampah?
Kapan Anak Mengerti Konsep Sampah?
Ilustrasi anak belajar membuang sampah. Foto: Shutter Stock
Menurut Psikolog Klinis Raden Mutiara Puspa Wijaya, M.Psi, anak balita memang belum bisa langsung memahami konsep sampah sejak usia dini.
"Anak dapat mulai diperkenalkan konsep membuang sampah pada usia 2–3 tahun, tergantung perkembangan bahasanya. Cara mengenalkannya pun harus sangat sederhana dan nyata," jelas Raden Mutiara Puspa Wijaya, M.Psi, kepada kumparanMOM, Jumat (26/12).
Pada usia 1,5–2 tahun, anak belum mampu membedakan mana benda yang termasuk sampah dan mana yang bukan. Ya Moms, pada tahap ini si kecil belum mempelajari konsep, melainkan meniru perilaku yang ia lihat setiap hari. Karena itu, anak bisa saja membuang berbagai barang ke tempat sampah karena menganggap semua benda diperlakukan dengan cara yang sama.
Pada fase ini, yang dapat dilakukan orang tua bukanlah menuntut pemahaman, melainkan mengenalkan kebiasaan sederhana. Misalnya, setelah makan, orang tua langsung membuang bungkus makanan ke tempat sampah, atau membuang tisu bekas ke tempat sampah. Aktivitas ini membantu anak mengenal rutinitas, meski belum memahami maknanya.
"Lewat kebiasaan yang dilakukan secara konsisten, anak akan belajar secara bertahap karena anak belajar dari role model terdekatnya, yaitu orang tua," kata Mutiara.
Kemampuan anak untuk memahami bahwa tidak semua benda boleh dibuang, serta membedakan mana yang termasuk sampah dan mana yang masih dapat digunakan, umumnya baru berkembang pada usia 3 tahun ke atas, Moms.