Energi Terbarukan dari Aktivitas Sehari-hari: Saat Langkah Kaki Ikut Menyalakan - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Energi Terbarukan dari Aktivitas Sehari-hari: Saat Langkah Kaki Ikut Menyalakan
Dec 19th 2025, 04:00 by Bayu Aji

Ilustrasi Perempuan Jalan Kaki Foto: Shutterstock/siam.pukkato
Ilustrasi Perempuan Jalan Kaki Foto: Shutterstock/siam.pukkato

Biasanya, kalau dengar kata energi terbarukan, pikiran kita langsung ke panel surya di atap rumah atau turbin angin raksasa di tengah laut. Alam memang jadi sumber utama energi bersih. Tapi, pernah kepikiran nggak kalau kita sendiri sebenarnya juga menghasilkan energi setiap hari?

Iya, setiap langkah kaki, setiap pintu yang kita dorong, bahkan keramaian di stasiun atau kampus—semuanya menyimpan energi yang selama ini terbuang begitu saja.

Langkah Kaki yang Menghasilkan Listrik

https://www.shutterstock.com/id/image-vector/iezoelectricity-electric-charge-that-accumulates-certain-2209017437?trackingId=72168e2c-080f-48d0-bd6a-5ef8ac5a6bb4
https://www.shutterstock.com/id/image-vector/iezoelectricity-electric-charge-that-accumulates-certain-2209017437?trackingId=72168e2c-080f-48d0-bd6a-5ef8ac5a6bb4

Teknologi saat ini memungkinkan tekanan dari langkah manusia diubah menjadi energi listrik menggunakan material khusus bernama piezoelectric. Teknologi ini bisa dipasang di lantai tempat ramai dilewati orang, seperti stasiun kereta, terminal, atau pusat perbelanjaan.

Bayangkan kalau ribuan orang berjalan setiap hari di satu lokasi—energi kecil dari tiap langkah akan terkumpul dan bisa digunakan untuk menyalakan lampu, papan informasi, atau sistem sensor. Tanpa sadar, aktivitas biasa berubah jadi kontribusi energi.

Gedung yang Tidak Hanya Menghabiskan Energi

Selama ini gedung selalu dicap sebagai "pemakan listrik". AC, lampu, lift—semuanya butuh energi besar. Tapi di masa depan, gedung bisa berubah peran.

Panas tubuh manusia di ruangan tertutup, misalnya, bisa dimanfaatkan kembali untuk membantu sistem penghangat atau pendingin. Dengan desain yang tepat, gedung bukan cuma tempat bekerja atau belajar, tapi juga mesin energi kecil yang cerdas.

Kota Ramai Justru Punya Keunggulan

Menariknya, sistem energi berbasis aktivitas manusia justru paling cocok diterapkan di kota padat. Semakin ramai, semakin besar energi yang bisa dikumpulkan. Ini kebalikan dari anggapan bahwa kepadatan penduduk selalu jadi masalah.

Dengan bantuan teknologi digital seperti sensor dan Internet of Things (IoT), sistem ini bisa menyesuaikan diri dengan jam sibuk, acara besar, atau pola aktivitas masyarakat. Kota pun bisa "merasakan" warganya.

Bukan Pengganti, Tapi Pelengkap

Tentu saja, energi dari aktivitas manusia tidak akan menggantikan pembangkit listrik besar. Namun, perannya penting sebagai energi pendukung. Sedikit demi sedikit, beban listrik utama bisa dikurangi—dan yang lebih penting, kesadaran masyarakat terhadap energi bersih meningkat.

Ketika orang tahu bahwa langkah mereka bisa menyalakan lampu, hubungan antara manusia dan energi jadi lebih dekat dan personal.

Energi Masa Depan Ada di Sekitar Kita

Energi terbarukan tidak selalu harus dicari jauh ke gunung, laut, atau langit. Kadang, ia ada tepat di bawah kaki kita. Aktivitas sehari-hari yang selama ini dianggap sepele ternyata menyimpan potensi besar jika dilihat dengan cara yang berbeda.

Mungkin, di masa depan, kita tidak hanya "menggunakan" energi—tetapi menjadi bagian dari sistem energi itu sendiri.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url