Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan) memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (20/10/2025). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Pemerintah menarget pertumbuhan ekonomi 8 persen dapat tercapai pada tahun 2029. Untuk mencapai target itu, sejumlah strategi telah disiapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2025-2029 yang sudah ditetapkan pada 10 Oktober 2025.
"Dalam lima tahun ke depan pertumbuhan ekonomi ditargetkan tumbuh tinggi, dari 5,3 persen pada tahun 2025 menjadi 8,0 persen pada tahun 2029," tulis penjelasan pada BAB III beleid tersebut dikutip Kamis (6/11).
Adapun delapan strategi pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029 tersebut antara lain: peningkatan produktivitas pertanian menuju swasembada pangan, industrialisasi dan hilirisasi, meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif, serta mendorong ekonomi biru dan ekonomi hijau.
Selain itu strategi yang juga akan dilakukan adalah dengan menjadikan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, transformasi digital, investasi, dan belanja negara untuk produktivitas.
Dalam RPJMN Tahun 2025-2029 juga telah diidentifikasi beberapa kegiatan prioritas utama. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan dengan kebijakan terintegrasi yang memiliki daya ungkit tinggi untuk pencapaian sasaran pembangunan nasional.
"Kegiatan prioritas utama disusun dengan memperhatikan kontribusi dari berbagai pihak baik K/L, Pemerintah Daerah, BUMN, Swasta dan stakeholders lainnya," tulis beleid tersebut.
Peran Kementerian Keuangan dalam mendukung kegiatan prioritas utama tersebut adalah dengan ekstensifikasi dan intensifikasi penerimaan perpajakan serta dengan melakukan intensifikasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Pada periode 2025-2029, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia ditargetkan pada kisaran 4,0 persen sampai 5,0 persen, tingkat kemiskinan ditargetkan pada kisaran 4,5 persen sampai 5,0 persen, rasio gini ditargetkan pada kisaran 0,372 sampai 0,375, Indeks Modal Manusia pada angka 0,59 dan penurunan intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) ditarget pada angka 62,37 persen.
