Kisah Arum Si ‘Mba Cuan’, dulu Jualan Seblak Kini Sukses Jadi Beauty Affiliator - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kisah Arum Si 'Mba Cuan', dulu Jualan Seblak Kini Sukses Jadi Beauty Affiliator
Nov 5th 2025, 12:08 by kumparanWOMAN

Arum, mantan pedagang seblak dan mie ayam yang kini sukses jadi afiliator Maybelline. Foto: L'Oréal Indonesia
Arum, mantan pedagang seblak dan mie ayam yang kini sukses jadi afiliator Maybelline. Foto: L'Oréal Indonesia

"Dulu saya adalah orang yang bahkan bermimpi pun enggak berani," ujar Arum, matanya berbinar mengenang awal mula langkahnya di dunia afiliasi.

Kini, siapa sangka, ibu dua anak asal Purwokerto itu memimpin tim konten kreator beranggotakan sebelas orang dan sukses menjadi salah satu kreator yang tergabung dalam program Maybelline Affiliate.

Namun perjalanan itu tidak terjadi dalam semalam. Sebelum mengenal dunia affiliate, Arum lebih akrab dengan aroma kuah mie ayam dan pedasnya seblak di dapurnya. Benar, Arum awalnya berprofesi sebagai pedagang seblak dan mie ayam.

Pandemi COVID-19 menjadi titik balik bagi Arum. Ketika aktivitas luar rumah terbatas, ia mulai memikirkan cara agar usahanya tetap berjalan. Awalnya perempuan 30 tahun tersebut hanya iseng membuat konten tentang dagangannya. Ia berharap ada yang menonton dan tertarik jajan seblak atau mie ayam buatannya.

Arum, mantan pedagang seblak dan mie ayam yang kini sukses jadi afiliator Maybelline. Foto: L'Oréal Indonesia
Arum, mantan pedagang seblak dan mie ayam yang kini sukses jadi afiliator Maybelline. Foto: L'Oréal Indonesia

Tak disangka, unggahan-unggahan sederhana itu menarik perhatian warganet. Dari sana, Arum mulai memahami pentingnya branding, bahkan untuk usaha kecil. Ia pun pelan-pelan mengenal dunia affiliate marketing.

Saat itu, TikTok mulai membuka fitur bagi kreator untuk mempromosikan produk. Akun milik Arum pun memenuhi kriteria untuk menampilkan keranjang kuning bahkan melakukan live streaming, fitur yang banyak dimanfaatkan orang untuk berjualan. Modal nekat, Arum mencoba membuat konten dan nge-live untuk mempromosikan produk beauty lewat akun 'Mba Cuan'.

"Aku bahkan enggak bisa make up sama sekali. Dulu keluar rumah cukup pakai lipstick aja," ujarnya.

"Tapi aku pikir, kalau mau maju, harus sok tahu dulu aja. Yang penting berani coba."

Pembeli pertamanya datang dari teman dan keluarga. Meski komisinya masih kecil, pengalaman itu menumbuhkan semangat baru. "Rasanya seneng banget waktu pertama kali lihat notifikasi ada yang check out," ujarnya.

Menjemput Mimpi

Perjalanan Arum tidak langsung mulus. Butuh waktu hingga lima bulan sebelum kontennya FYP, siaran langsungnya ditonton banyak orang, dan berhasil membuat warganet membeli produk lewat link afiliasinya.

Seiring waktu, Arum pun mulai jarang berjualan seblak dan mie ayam karena waktunya lebih banyak tersita untuk membuat konten dan melakukan live streaming.

Ia mulai menyadari bahwa kegiatan barunya di dunia digital justru memberi penghasilan. Dari situ, ia menimbang ulang arah hidupnya. Arum pun akhirnya memutuskan berhenti berjualan seblak dan mie ayam lalu fokus sepenuhnya menjadi affiliate creator.

Keberanian itu terbukti membawa hasil. Perlahan, kontennya semakin rapi, engagement meningkat, dan peluang datang dari berbagai brand, termasuk dari Maybelline.

Memberdayakan Perempuan Sekitar

Arum, mantan pedagang seblak dan mie ayam yang kini sukses jadi afiliator Maybelline. Foto: L'Oréal Indonesia
Arum, mantan pedagang seblak dan mie ayam yang kini sukses jadi afiliator Maybelline. Foto: L'Oréal Indonesia

Akun yang kian ramai sempat membuat Arum kewalahan. Ia harus membuat konten, live setiap hari, dan masih mengurus rumah tangga. Dari situ, muncul ide untuk merekrut bantuan.

"Awalnya aku ajak teman SMA untuk bantu live bareng. Lama-lama aku sadar, enggak bisa kerja sendiri," ujarnya. Dari satu orang, kini Arum memimpin tim berisi sebelas perempuan, sebagian besar berasal dari lingkungan sekitarnya.

Ia menganggap timnya bukan hanya karyawan, melainkan mitra untuk tumbuh bersama. "Aku pengin perempuan di sekitarku juga punya kesempatan yang sama. Banyak dari mereka ibu rumah tangga kayak aku, yang pengen tetap produktif tanpa harus jauh dari keluarga."

Selain punya tim sendiri, Arum kini sudah punya rumah dan kendaraan sendiri bahkan memberangkatkan ibunya untuk Umroh.

Dukungan Maybelline

Arum, mantan pedagang seblak dan mie ayam yang kini sukses jadi afiliator Maybelline. Foto: L'Oréal Indonesia
Arum, mantan pedagang seblak dan mie ayam yang kini sukses jadi afiliator Maybelline. Foto: L'Oréal Indonesia

Salah satu titik penting dalam perjalanannya adalah ketika Arum bergabung dalam program Maybelline Affiliate di bawah naungan L'Oréal.

Arum berkesempatan mendapat sample produk secara gratis. Sample tersebut ia manfaatkan untuk mendukung konten dan sesi LIVE streamingnya sehingga makin banyak netizen yang 'teracuni'.

"Yang paling berkesan, aku pernah live 24 jam non-stop di studio Maybelline," cerita Arum. Menariknya, kesempatan itu datang justru ketika performa akunnya sedang menurun.

Alih-alih ditinggalkan, Maybelline justru memberikan dukungan penuh untuk membangkitkan semangatnya kembali.

Chief of Corporate Affairs, Engagement & Sustainability L'Oréal Indonesia Melanie Masriel. Foto: L'Oréal Indonesia
Chief of Corporate Affairs, Engagement & Sustainability L'Oréal Indonesia Melanie Masriel. Foto: L'Oréal Indonesia

Dukungan Maybelline kepada Arum mencerminkan peran strategis affiliate dalam ekosistem e-commerce. Menurut Chief of Corporate Affairs, Engagement & Sustainability L'Oréal Indonesia Melanie Masriel menekankan bahwa affiliate memiliki peran strategis dalam ekosistem e-commerce, terutama di industri kecantikan yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 175 triliun tahun ini.

Di Indonesia, tercatat sekitar 12 juta kreator aktif, dan setiap bulan mereka menghasilkan sekitar satu juta konten. Dari jumlah tersebut, sekitar 80% berasal dari para affiliate.

Menurut Melanie, profesi affiliate bisa diwujudkan siapa saja yang memiliki daya juang dan memahami strategi pasar, seperti yang ditunjukkan oleh Arum.

"Tujuan utama kami menghadirkan program affiliate ini adalah kami berusaha untuk terus memberikan kontribusi terhadap Indonesia, baik secara ekonomi, sosial, kesehatan dan kesejahteraan. Kita melihatnya bahwa ini akan continue to play a big role. Dan kedepannya industri kecantikan itu akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan digital," ujar Melanie.
Chief of Corporate Affairs, Engagement & Sustainability L'Oréal Indonesia Melanie Masriel. Foto: L'Oréal Indonesia
Chief of Corporate Affairs, Engagement & Sustainability L'Oréal Indonesia Melanie Masriel. Foto: L'Oréal Indonesia

L'Oréal memberikan dukungan bagi para affiliate yang memungkinkan kreator tetap berkarya dan bisa memberi dampak ekonomi dan sosial yang nyata. Program affiliate juga membuka peluang bagi perempuan untuk memberdayakan diri dan menciptakan pekerjaan, seperti yang dilakukan Arum dengan tim sebelas orang di sekitarnya.

Melanie menekankan bahwa keberadaan affiliate menjadi bagian penting dari value chain industri kecantikan. Dengan kemajuan digital, peran ini akan terus berkembang, karena konsumen kini sangat bergantung pada ekosistem online dan offline.

Kisah Arum menjadi contoh konkret bagaimana dukungan program affiliate dapat menggerakkan perempuan untuk berani bermimpi, maju, dan memberi dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: L'Oréal Indonesia Ungkap Skincare & Makeup Punya Kaitan dengan Kesehatan Mental

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url