Sukses lewat lagu penuh kritik sosial berjudul IyaIya, DJ dan produser musik Whisnu Santika kembali lewat karya terbaru berjudul Yalla Habibi yang dirilis pada Sabtu (4/10/2025). Foto: Dok. Istimewa
Karya disjoki dan produser musik Whisnu Santika belakangan menuai kontroversi karena dianggap meniru beberapa lagu populer. Lagu barunya, Yalla Habibi, disebut mirip dengan Iag Bari Yababa karya ARKADYAN, Fanfare Ciocărlia, dan GROSSOMODDO.
Namun, Whisnu Santika menegaskan bahwa lagu tersebut adalah hasil kreatif berbasis interpolasi, bukan plagiat.
Whisnu menegaskan lagu-lagu seperti Sahara, Mambo Jambo, Tequilla, hingga Yummy (dengan interpolasi vokal) menjadi contoh bahwa interpolasi bisa menyajikan nuansa segar, sambil menghormati karya sebelumnya.
Whisnu Santika hadirkan genre Indonesian Bounce. Foto: Whisnu Santika
"Saya memang mengadopsi elemen dari 'Iag Bari Yababa', tapi bukan untuk menjiplak. Justru saya ingin merayakan musik dengan sentuhan Indobounce yang jadi identitas saya," kata Whisnu dalam keterangan tertulis kepada kumparan, Kamis (16/10).
Whisnu mengajak para pecinta musik Indonesia untuk membedakan plagiarisme dan interpolasi.
"Kalau sampling , berarti membeli dan menggunakan potongan rekaman asli dari lagu lain. Namun, interpolasi mengulang kembali melodi, lirik, atau bagian tertentu dengan aransemen baru. Teknik ini sudah lama dipakai musisi dunia dan kini semakin populer di Indonesia nih," jelas Whisnu.
Disjoki Whisnu Santika ditemui usai tampil di DWP 2024, Sabtu (14/12). Foto: Vincentius Mario/kumparan
Whisnu kemudian merujuk pada beragam kasus di industri musik pop global. Banyak musisi besar pernah dituduh plagiat hanya karena kemiripan nuansa lagu.
Misalnya, Adele pernah digugat musisi Brasil Toninho Geraes karena dianggap meniru Mulheres lewat Million Years Ago.
Di Indonesia, fenomena serupa juga pernah terjadi. Bernadya sempat dituding menyalin lagu August milik Taylor Swift, baik dari sisi lirik maupun melodi. Kasus-kasus ini menunjukkan batas antara inspirasi dan plagiat di telinga publik masih abu-abu.
"Padahal bisa jadi yang terjadi adalah interpolasi, sebuah teknik sah dan kreatif dalam industri musik," tutup Whisnu.