Sejumlah warga berjalan di dekat bangunan yang hancur akibat gencatan senjata Hamas-Israel di Jabalia, Jalur Gaza, Selasa (21/1/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS
Delapan menteri luar negeri membuat pernyataan bersama terkait perkembangan upaya perdamaian di Gaza. Para menteri tersebut menyambut baik perkembangan menuju perdamaian, baik yang dilakukan oleh Hamas maupun Amerika Serikat.
Delapan Menlu tersebut berasal dari negara-negara yakni Arab Saudi, Yordania, UEA, Indonesia, Pakistan, Turki, Qatar dan Mesir.
"Hari ini menyambut baik langkah-langkah yang diambil oleh Hamas terkait usulan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza, membebaskan semua sandera, baik yang hidup maupun yang telah meninggal," demikian pernyataan bersama tersebut, dikutip dari akun resmi Menlu Saudi, pada Minggu (5/10).
Selain itu, para Menlu juga menyambut baik seruan Trump kepada Israel untuk segera menghentikan pengeboman dan memulai implementasi perjanjian pertukaran tawanan. Para Menlu ini mengapresiasi komitmen perdamaian.
Kemudian, delapan Menlu ini juga menegaskan bahwa langkah-langkah yang saat ini tengah dilakukan ini merupakan peluang nyata untuk mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan dan membebaskan gaza dari krisis kemanusiaan.
Para Menlu juga menyambut pengumuman Hamas tentang kesiapan menyerahkan administrasi Gaza kepada komite administratif transisi Palestina yang independen,
"Para menteri luar negeri menegaskan kembali komitmen bersama mereka untuk mendukung upaya pelaksanaan proposal tersebut, untuk segera mengakhiri perang di Gaza, dan mencapai kesepakatan komprehensif yang menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa batas ke Gaza, tidak ada pengungsian rakyat Palestina, dan tidak ada tindakan yang diambil yang mengancam keamanan dan keselamatan warga sipil, pembebasan sandera, pengembalian Otoritas Palestina ke Gaza, penyatuan Gaza dan Tepi Barat, serta pencapaian mekanisme keamanan yang menjamin keamanan semua pihak, dengan cara yang mengarah pada penarikan penuh Israel, dan pembangunan kembali Gaza, serta menciptakan peluang bagi perdamaian yang adil berdasarkan solusi dua negara," pungkasnya.