Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar dan Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat pada Senin (27/10/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bertemu dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi di Kantor Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta Pusat, Senin (27/10).
Cak Imin menyoroti pentingnya peran perempuan dalam mendorong keberhasilan berbagai program pemerintah, khususnya di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Ketua Umum PKB ini menyebut, sekitar 60 persen pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan.
"Pemberdayaan perempuan juga menjadi pintu kita untuk mengatasi berbagai persoalan, hambatan, dan tantangan yang dihadapi masyarakat dan bangsa kita," kata Cak Imin.
Pengunjung memilih produk fesyen saat pameran produk UMKM fesyen pada Indonesia Fashion Week 2025 di Senayan, Jakarta, Kamis (29/5/2025). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Ia menjelaskan, pemerintah tengah memperkuat dukungan terhadap UMKM yang dikelola perempuan dengan melibatkan mereka dalam program Permodalan Nasional Madani (PNM). Melalui bantuan modal tersebut, diharapkan usaha milik perempuan dapat tumbuh dan naik kelas.
"Kita akan fokus pada dua hal pertama agar ekonomi perempuan ini naik kelas, mendorong pelaku UMKM perempuan naik kelas," ucapnya.
Selain permodalan, Cak Imin mengatakan pemerintah sedang menyiapkan ruang usaha bagi pelaku UMKM perempuan, salah satunya lewat pameran Pasar Seribu Satu Malam yang akan digelar di berbagai daerah.
"Ini sedang proses. Kalau Pasar Malam cuma satu tempat, ini Pasar Seribu Satu Malam," kata dia.
Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (16/9/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
Ekonomi Pemicu Kekerasan Perempuan
KemenPPPA berharap penguatan ekonomi perempuan dapat menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Menurutnya, faktor ekonomi kerap menjadi pemicu utama kekerasan di rumah tangga.
"Dari penelitian atau survei yang kami lakukan, salah satu penyebab tingginya kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah faktor ekonomi," ujar Arifatul.
"Kita turun bersama, kerja bersama, kolaborasi menyelesaikan persoalan di tingkat desa, khususnya di sektor ekonomi, sebagai salah satu solusi pencegahan terhadap kekerasan yang dialami perempuan maupun anak," lanjutnya.
