Inovasi wajan robot nasi goreng karya Yan Horman asal Citeureup. Foto: Dok. Yan Horman
Yan Horman memiliki ide yang tak biasa dengan berjualan nasi goreng menggunakan robot wajan yang bisa bergerak otomatis selayaknya koki. Inovasi yang telah ia riset bertahun-tahun itu merupakan hasil pengembangannya bersama tim di toko workshop peralatan dapur di Citeureup, Jawa Barat.
Yan, panggilan akrabnya, memang sudah sejak 2014 berbisnis kuliner. "Jadi awalnya 2014 saya dan istri yang kebetulan suka masak, berjualan roti bakar kaki lima. Kemudian saya suka mengembangkan sebuah ide-ide baru dan punya tempat workshop peralatan dapur di Citeureup. Beberapa tahun belakangan kan juga banyak barang impor China yang saya lihat cukup menekan UMKM," ujarnya saat kumparanFOOD hubungi, Selasa (21/10).
Lalu, lanjut Yan, dia memilih nasi goreng karena menurutnya menjadi salah satu "kuliner abadi" selain mi dan ayam goreng yang selalu banyak penggemar. "Nah, kenapa nasi goreng, karena selain mi dan ayam, tiga makanan ini yang menurut saya kekal di Indonesia dari zaman ke zaman, selalu peminatnya banyak dan enggak musiman," ucap laki-laki berusia 44 tahun tersebut.
Inovasi wajan robot nasi goreng karya Yan Horman asal Citeureup. Foto: Dok. Yan Horman
Namun, lantaran Yan tidak mau menjual nasi goreng yang biasa saja, selain berinovasi dari segi menu, dirinya juga merasa perlu ada satu gebrakan baru yang membuat bisnisnya terlihat lebih menarik dan berbeda.
Akhirnya dia pun membuat alat untuk membantu memasak sekaligus menarik minat penjualan. Model mesin awal yang Yan dan timnya buat adalah robot nasi goreng dengan bentuk lingkaran layaknya mesin cor semen yang memutar.
"Tapi karena kurang menarik cuma muter saja gitu, saya cari ide-ide lagi yang kebanyakan terinspirasi dari China, dan kurang mantap menurut saya, nah akhirnya kenapa enggak saya bikin yang gerakannya mirip orang memasak manual. Setelah dua sampai tiga bulan trial and error menu dan mesinnya," lanjutnya.
Inovasi wajan robot nasi goreng karya Yan Horman asal Citeureup. Foto: Dok. Yan Horman
Yan mengaku kepada kumparan bahwa dia sudah menghabiskan waktu dan modal hingga puluhan juta untuk menemukan formula mesin yang tepat. Hingga akhirnya dia merasa perlu mempopulerkan mesin nasi goreng ini terlebih dahulu dengan berjualan ke bazar-bazar.
"Jadi dari riset awal, ya sudah habis puluhan juta-lah. Mesin ini kan pakai dinamo, nah dinamo itu banyak jenisnya. Banyak waktu dan biaya yang sudah kami keluarkan," ungkapnya.
Sementara Yan menjelaskan bahwa selayaknya kompor, mesin nasi goreng ini juga menggunakan gas untuk menyalakan api. Kemudian mesin ini juga membutuhkan listrik 60 Watt.
Yan mengatakan bahwa wajan berukuran diameter 40 sentimeter yang ia punya dalam sekali masak maksimal untuk enam porsi. Namun pencapaian terbesarnya adalah mampu menjual hingga 200 porsi di salah satu bazar.
Inovasi wajan robot nasi goreng karya Yan Horman asal Citeureup. Foto: Dok. Yan Horman
Yan sendiri pertama kali menjajakan bisnis nasi goreng dengan mesinnya ini pertama kali pada 20 September. "Penjualan saat ini masih tergantung pengunjung bazarnya. Namun memang dibandingkan dengan booth makanan lain, booth kami paling menarik minat pengujung karena menghadirkan atraksi mesin nasi goreng ini," tambah Yan.
Soal menu, Yan juga masih melakukan evaluasi, namun beberapa hidangan yang ia tawarkan seperti nasi goreng topping ayam kecap, ayam suwir, chicken katsu, telur ceplok, dan rendang. Harga makanan yang ia tawarkan berkisar Rp 15-25 ribu per porsi.
Yan pun memasarkan masakannya melalui media sosial. Konten robot nasi gorengnya ini pun viral di TikTok. Ia juga mengaku beberapa kali mendapat undangan untuk berjualan di luar kota, namun lantaran dirinya masih dalam proses menganalisa pasar dengan berjualan di bazar-bazar, ia pun mengatakan belum siap.
Ya, berharap bisa memasarkan model bisnisnya dengan konsep kemitraan ke depannya. Meski Yan merupakan sarjana arsitektur di Universitas Tarumanegara, tapi dia berharap bisnis kulinernya ini bersama istrinya bisa berkembang pesat.
"Harapan saya bisa membangun satu bisnis kuliner berbasis nasi goreng. Ke depannya juga bisa bermitra-mitra misalkan ada yang minat bisa menghubungi saya nanti kita bicarakan sistem kerja samanya," pungkasnya.