Temuan fosil gajah purba jenis Stegedon Trigonocephalus berusia 800 ribu tahun di Kabupaten Nganjuk. Foto: Badan Geologi
Tim Museum Geologi Bandung menemukan fosil gajah purba jenis Stegodon trigonocephalus di kawasan Hutan Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Fosil itu diperkirakan berumur 800 ribu tahun.
Fosil Stegodon ini ditemukan masih dalam posisi anatomisnya di dalam lapisan Formasi Kabuh. Sementara itu, identifikasi jenis Stegodon trigonocephalus didasarkan pada gigi dan karakteristik gading.
"Identifikasi jenis Stegodon trigonocephalus didasarkan pada gigi yang masih menempel pada rahangnya dan karakter gading yang ditemukan," kata Penyelidik Bumi Badan Geologi, Unggul Prasetyo, saat dihubungi Rabu (22/10).
Unggul menyebut, penemuan Stegodon di Nganjuk ini dinilai sebagai salah satu temuan fosil gajah purba paling lengkap di Jawa Timur.
"Selain memiliki nilai ilmiah tinggi, temuan ini juga menegaskan potensi Hutan Tritik sebagai kawasan geologi penting dan aset penelitian prasejarah Pulau Jawa," ucap Unggul.
Temuan fosil gajah purba jenis Stegedon Trigonocephalus berusia 800 ribu tahun di Kabupaten Nganjuk. Foto: Badan Geologi
Ekskavasi Masih Berlangsung
Unggul mengungkapkan, kegiatan ekskavasi masih berlangsung sejak 14 Oktober lalu. Ekskavasi dilakukan oleh 9 anggota tim Badan Geologi Bandung yang bekerja sama dengan Dinas Porabudpar Kabupaten Nganjuk, serta dibantu komunitas dan masyarakat sekitar.
Unggul mengatakan, ekskavasi ditargetkan selesai dalam 10 hari. Fosil yang telah diangkat, akan dikirimkan ke Museum Geologi Bandung untuk proses konservasi dan rekonstruksi.
"Kita targetkan kegiatan ekskavasi 10 hari, dan fosil-fosil yang sudah diangkat akan dikirim ke Geologi Bandung untuk dilakukan proses konservasi dan rekonstruksi," ujar Unggul.
Unggul menyebut, sampai saat ini sudah ditemukan 1 gading utuh sepanjang 2,5 meter, rusuk, kaki depan, kaki belakang, rahang bawah, tulang belikat, tulang pinggul, ruas tulang leher, tulang punggung, tulang ekor, dan jari.
Temuan fosil gajah purba jenis Stegedon Trigonocephalus berusia 800 ribu tahun di Kabupaten Nganjuk. Foto: Badan Geologi
Fosil Ditemukan Sejak 2023
Unggul mengungkapkan, pada 2023 Pemerintah Daerah Nganjuk melalui surat melaporkan kepada Museum Geologi ihwal ditemukannya unsur 'kegeologian' seperti fosil dan batuan di area Tritik Nganjuk.
Pada 2024, tim dari Museum Geologi melakukan survei ke lokasi dan ditemukan satu titik yang berpotensi mengandung fosil utuh.
Selanjutnya, pada 2025 dilakukan ekskavasi pada titik tersebut. Lalu, ditemukan fosil satu kerangka individu Stegodon yang cukup utuh.
"Kalau dari kajian ilmiah di pegunungan Kendeng Jawa Timur, sejak zaman Hindia Belanda memang dikenal akan temuan-temuan fosilnya, nah wilayah Tritik juga bagian dari pegunungan Kendeng ini," kata Unggul.
Temuan fosil gajah purba jenis Stegedon Trigonocephalus berusia 800 ribu tahun di Kabupaten Nganjuk. Foto: Badan Geologi
Unggul mengatakan, pada 1930-an, geologis bernama Van Es dari Dinas Pertambangan di Bandung memetakan wilayah Kendeng dan menyebutkan potensi kandungan fosilnya.
"Kemudian di masa sekarang instansi-instansi seperti Museum Geologi, BRIN, Museum Sangiran, dan lain-lain juga melakukan kajian di daerah ini," ucap Unggul.
"Dan akhirnya 2024-2025 Badan Geologi menemukan kerangka Stegodon ini. Jadi dari hasil analisis temuan temuan fosil yang ditemukan di daerah ini didominasi oleh temuan banteng purba dan gajah. Bisa disimpulkan bahwa sekitar 800 ribu tahun lalu daerah ini merupakan savana yang banyak dihuni binatang-binatang besar itu," pungkasnya.