Sosok Yurike Sanger yang merupakan mantan istri Presiden Soekarno. Foto: Instagram @yudhisanger_adventure
Publik tengah diramaikan oleh kabar duka dari sosok Yurike Sanger, mantan istri ketujuh Presiden Soekarno. Ia mengembuskan napas terakhirnya di Amerika Serikat pada Rabu (17/9) di usianya yang ke-81 tahun.
Kabar ini diketahui melalui postingan Instagram buah hatinya bernama Yudhi Sanger. "Selamat jalan Mama tercinta. Yudhi yang akan jaga Mama di sana ya," tulisnya.
Seperti apa sosok Yurike dan perjalanan cintanya dengan Presiden Soekarno? Simak selengkapnya dalam tulisan berikut ini.
Mengenal Sosok Yurike Sanger
Sosok Yurike Sanger yang merupakan mantan istri Presiden Soekarno. Foto: Instagram @yudhisanger_adventure
Yurike lahir di Poso, Sulawesi Tengah, pada 22 Mei 1945. Perempuan ini berasal dari keluarga blasteran, berdarah jerman dan Manado.
Semasa menempuh pendidikan SMA, Yurike tergabung dalam organisasi Barisan Bhinneka Tunggal Ika. Tugasnya berperan dalam menyambut tamu internasional dalam acara kenegaraan. Dari sinilah ia bertemu dengan tokoh proklamator Indonesia, Presiden Soekarno.
Kisah Cinta Yurike Sanger dengan Presiden Soekarno
Sosok Yurike Sanger yang merupakan mantan istri Presiden Soekarno. Foto: Instagram @yudhisanger_adventure
Pertemuan keduanya terjadi saat Yurike bertugas menyambut tamu agung dari Soviet. Dalam momen itu, Presiden Soekarno duduk di sebelah Yurike dan menyapanya.
Tak disangka, percakapan singkat tersebut menjadi awal interaksi lebih lanjut, meski keduanya terpaut usia yang cukup jauh. Pada 6 Agustus 1964, Presiden pertama Indonesia itu resmi meminang Yurike.
Saat menikah, Yurike masih berusia 19 tahun, sementara Soekarno telah berumur 64 tahun. Namun, pada 1968, keduanya memutuskan untuk berpisah setelah empat tahun membina rumah tangga.
Perceraian ini terjadi di tengah situasi politik Indonesia yang berat pasca peristiwa G30S/PKI, ketika Presiden Soekarno berada dalam masa isolasi di Wisma Yaso.
Kemudian, Yurike kembali membuka hati untuk orang baru. Ia pun menikah kembali dan memilih menetap di Amerika Serikat bersama keluarga tercinta hingga akhir hidupnya.
