Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengacungkan jempol usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis pengucuran dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun ke bank-bank Himbara akan mendorong penurunan suku bunga dan mempercepat penyerapan kredit.
Menurut dia, tambahan likuiditas tersebut akan memaksa perbankan untuk menyalurkan dana agar tidak mengalami kerugian.
"Kalau saya tambah uang ke sistem, artinya apa? Itu bunga cenderung turun, kenapa bunga cenderung turun? Karena tadi bank-bank yang tadinya uangnya bisa taruh di bank sentral misalnya, sekarang uangnya di tangan dia sendiri. Begitu uang di tangan dia (bank), dia harus investasi, kalau gak investasi dia akan rugi," kata Purbaya di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (12/9).
Purbaya menjelaskan, ketika bank memiliki kelebihan dana, mereka akan mencari proyek-proyek yang layak untuk dibiayai. Persaingan antarlembaga keuangan akan menekan suku bunga kredit.
Kata dia, dampak dari kebijakan ini tidak hanya akan dirasakan oleh bank penerima dana, tetapi juga akan mempengaruhi pasar uang antarbank sehingga suku bunga di industri perbankan secara umum ikut turun. Penurunan bunga diharapkan memicu masyarakat dan pelaku usaha lebih berani mengambil kredit dan meningkatkan konsumsi.
"Kalau bank deposito turun, kalau anda tadinya dapat bunga misalnya 5 persen, terus sekarang cuma 2 persen, kan jadi gak sayang belanjain duitnya, kalau sebelumnya aduh, kalau gua belanjain rugi 5 persen nih, sekarang jadi rugi cuma 2 persen. Dia akan gak ragu-ragu untuk belanja. Itu bisa menimbulkan demand," ujarnya.
Menurut Purbaya, dampak suntikan dana Rp 200 triliun ke bank Himbara akan terasa secara bertahap sekitar seminggu atau dua minggu ke depan.
"Mungkin gak cepat, mungkin gak sehari dua hari, tapi saya pikirkan seminggu dua minggu sudah akan kelihatan itu. Hampir pasti, kenapa? Sebulan pasti lebih kelihatan, dua bulan kelihatan, tiga bulan udah kelihatan. Full swing dari kuasa ekonomi yang saya buat tadi ke perekonomian," ujarnya.
Suntikan Dana dari BI ke Himbara Pernah Dijalankan saat COVID-19
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
Menurut Purbaya, langkah menyuntikkan dana segar saldo anggaran lebih (SAL) dari Bank Indonesia (BI) ke Himbara juga pernah diambil pemerintah pada 2021 saat pandemi COVID-19 melanda. Kebijakan tersebut, kata Purbaya, terbukti mampu menjaga perekonomian tetap stabil di tengah tekanan besar.
"Kenapa bisa bagus? Karena kita jalankan hal yang sama, tapi yang waktu yang ngontrol presiden langsung dari istana dengan perintah khusus yang orang di luar gak tahu. Yang jelas Anda tahunya, kelihatannya ekonominya bertahan nih. Indonesia dipuji-puji dunia internasional," lanjut Purbaya.
Katanya, Indonesia hampir mengalami krisis seperti tahun 1998 jika kebijakan yang diambil saat itu tidak tepat. Karena itu, Purbaya mendorong masyarakat untuk tetap fokus bekerja dan menjaga optimisme.
"Saya pikir juga gak perlu tahu, yang penting Anda happy kan. Anda gak perlu tahu bahaya waktu itu. Jadi saya selalu bilang, berbahagialah orang-orang yang gak mengerti. Pokoknya tinggal jajan makan, jajan makan aja happy kerja," tuturnya.
