Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan pers terkait pencairan dana pemerintah di Jakarta, Jumat (12/9/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bakal memburu 200 penunggak pajak terbesar yang kasusnya sudah inkrah. Dia mengungkapkan nilai potensi pajak yang akan didapatkan mencapai Rp 60 triliun.
"Kita punya list 200 penunggak pajak terbesar. Itu yang sudah inkrah. Kita mau kejar dan eksekusi, tagihannya sekitar Rp 50 triliun hingga Rp 60 triliun," ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (22/9).
Purbaya memastikan aksi penagihan ini akan dilakukan dalam waktu dekat. Ia menegaskan para penunggak pajak tak bisa lagi menghindar dari kewajiban.
"Dalam waktu dekat ini akan kita tagih. Mereka nggak akan bisa lari," ungkap Purbaya.
Realisasi penerimaan pajak sampai Agustus 2025 terkumpul Rp 1.135,4 triliun atau masih 54,7 persen dari target Rp 2.189,3 triliun pada tahun ini. Capaian tersebut lebih rendah 5,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, yang mencapai Rp 1.196,5 triliun.
Sumber penerimaan lain, yaitu penerimaan negara bukan pajak (PNBP), juga mengalami kontraksi. Hingga akhir Agustus 2025, PNBP baru mencatat Rp 306,8 triliun atau 54,3 persen dari outlook, turun 20,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Berbeda dengan pajak dan PNBP, penerimaan dari kepabeanan dan cukai justru masih tumbuh. Realisasinya tercatat Rp 194,9 triliun, naik 6,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan capaian 62,8 persen dari target.
Secara keseluruhan, pendapatan negara hingga Agustus 2025 berjumlah Rp 1.638,7 triliun. Angka ini lebih rendah 7,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan setara 57,2 persen dari outlook tahun berjalan.