Warga membawa bantuan air bersih dengan gerobak di kawasan Lodan, Pademangan, Jakarta, Rabu (18/12/2024). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan kebutuhan air bersih seluruh warga dapat tercukupi pada 2029. Saat ini, cakupan layanan air bersih melalui PAM Jaya telah mencapai 74 persen dan ditargetkan meningkat pada tahun depan.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan, dirinya optimistis pemenuhan air bersih bisa terwujud melalui berbagai sumber utama.
"Saya sudah mencanangkan, mudah-mudahan, PAM Jaya yang sekarang ini capaian air bersihnya sudah di 74 persen, tahun depan bisa 80 lebih," kata Pramono di Hotel Borobudur, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (30/9).
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
"Dan yang paling penting adalah di tahun 2029, air bersih untuk seluruh Jakarta, mudah-mudahan sudah bisa tercukupi," jawab dia.
Menurut Pramono, ada dua sumber utama pasokan air bersih bagi Jakarta.
"Sumber air bersih ada dua yang paling utama. Yang pertama adalah dari Jatiluhur, yang kedua tentunya dari IPA-IPA (Instalasi Pengolahan Air) yang dibangun di dalam Jakarta sendiri, seperti Buaran, Pesanggrahan, dan sebagainya," ujarnya.
Warga mengambil air bersih dari tempat penampungan air sementara di kawasan Muara Baru, Jakarta, Selasa (3/10/2023). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
Selain itu, Pramono juga menekankan pentingnya percepatan pembangunan Bendungan Karian di Banten untuk memperkuat ketersediaan air bersih.
"Tetapi, kami tetap berharap bahwa Karian segera bisa diselesaikan yang ada di Banten. Sebab kalau itu bisa terselesaikan, maka persoalan air bersih di Jakarta betul-betul akan terpenuhi," pungkasnya.