Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi berbincang dengan wartawan Istana Kepresidenan di ruang Wartawan, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Istana Kepresidenan mendukung langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang akan menyisir kementerian/lembaga (K/L) dengan serapan anggaran rendah. Dana yang tidak terserap optimal rencananya akan ditarik dan dialihkan ke program yang lebih siap dijalankan dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menilai evaluasi serapan anggaran yang dilakukan Purbaya sudah tepat. Menurutnya, optimalisasi belanja negara adalah tanggung jawab bersama seluruh kementerian.
"Kalau menurut kami itu memang sesuatu yang harus dilakukan. Karena belanja pemerintah itu harus optimal, sehingga kalau Menteri Keuangan mengevaluasi tentu berdasarkan data," ujar Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9).
Prasetyo juga meminta K/L dengan serapan anggaran rendah segera mempercepat realisasi program. Ia menegaskan upaya itu harus dilakukan bersama-sama demi memastikan anggaran negara memberi manfaat maksimal.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan pers terkait pencairan dana pemerintah di Jakarta, Jumat (12/9/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
"Presiden Prabowo Subianto memberi perhatian serius pada isu serapan anggaran. Beliau bukan sekadar menyoroti, tapi fokus betul. Justru ini harus kita dorong bersama-sama, kendalanya apa, dicari jalan keluarnya," tegasnya.
Sebelumnya, Purbaya menyatakan akan memberi waktu hingga akhir Oktober bagi kementerian dengan anggaran besar untuk mempercepat penyerapan. Jika hingga batas waktu tersebut masih belum optimal, dana akan ditarik dan dialihkan ke program lain yang lebih siap dijalankan.
"Saya akan kasih waktu sampai akhir bulan Oktober. Kalau mereka berpikir kita nggak bisa belanja sampai akhir tahun, kita ambil uangnya," kata Purbaya di Istana Kepresidenan, Selasa (16/9).
Penyisiran anggaran ini menjadi langkah lanjutan Purbaya setelah menyalurkan Rp200 triliun ke bank-bank Himbara. Menkeu menegaskan, langkah ini bertujuan mempercepat perputaran uang dan mendongkrak ekonomi dalam tiga hingga enam bulan ke depan.
"Kita sebarkan ke program-program yang langsung siap dan bertanggung jawab ke rakyat. Saya enggak mau uang nganggur," pungkasnya.
